Jumat 08 Mar 2019 01:00 WIB

PDIP: Perayaan Nyepi Cermin Toleransi Umat Beragama

Hasto mengatakan negara menjamin kebebasan beragama

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan ucapan Hari Raya Nyepi 2019 kepada seluruh umat Hindu di Indonesia. Hasto menyebut bagi PDI Perjuangan peringatan Nyepi merupakan cerminan bagaimana negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing individu.

"Nyepi adalah gambaran nyata pembumian sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang dijalankan dengan cara yang berkebudayaan, penuh toleransi, dan tiadanya egoisme dalam kehidupan beragama," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/3).

Hasto mengungkapkan bahwa Nyepi memiliki pengertian yang berarti sunyi, senyap, suatu proses spiritual menghentikan seluruh aktivitas kehidupan melalui Catur Brata,  amati geni, amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Proses tersebut merupakan proses menyucikan seluruh kehidupan alam raya.

"Maka Nyepi itu penuh dengan penghormatan amerta air kehidupan," ungkapnya.

Ia menambahkan, Nyepi begitu relevan ditengah situasi politik nasional saat ini yang menurutnya masih diwarnai fitnah. Ia menyebut salah satu kasus yang terbaru yaitu peretasan running text di puskesmas di Srondol, Semarang, Jawa Tengah yang memopulerkan salah satu calon presiden.

"Peretasan yang memopulerkan Paslon Prabowo-Sandi tersebut sangat tidak manusiawi, menganggu proses pelayanan kesehatan rakyat yang sedang sakit, dan menganggu rangkaian Nyepi yang seharusnya diisi dengan hal-hal penuh kebaikan," katanya.

Hasto mengungkapkan peringatan Nyepi harus dijadikan momentum bangsa Indonesia untuk memerkuat kehidupan spiritual agar melahirkan kebahagiaan sejati, kebahagiaan lahir dan batin dalam kehidupan berbangsa yang begitu majemuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement