REPUBLIKA.CO.ID, Kebakaran melanda Pasar Blok A, Kebayoran Bayu, Jakarta Selatan, Rabu (6/3) pagi. Sejumlah pedagang ingin segera direlokasi ke pasar terdekat agar tetap bisa berjualan.
Salah satu pedagang, Yuni (38 tahun), membuat ia tak bisa menerima pesanan menjahit pakaian usai kebakaran. Kiosnya hangus terbakar beserta mesin jahit dan perlengkapan menjahit lainnya yang ada di dalam.
Ia pun meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera menyiapkan tempat berjualan bagi para pedagang Pasar Blok A. "Kami berharapnya tempat. Paling utama tempat buat kami usaha lagi, dipercepat lah," kata Yuni, Kamis (7/3).
Senada juga diungkapkan Ena (49) yang merupakan pedagang pakaian dan Kris (47) pedagang soto di Pasar Blok A. Untuk itu, mereka bersama pedagang lainnya mendatangi pasar guna membahas tempat relokasi berjualan.
Sebab, para pedagang tak ingin berjualan di pasar yang jauh dari lokasi Pasar Blok A. Sehingga, mereka merundingkan tempat yang akan digunakan untuk berjualan. Setelah itu, mereka akan mengusulkannya kepada Pemprov DKI.
"Pak Anies bilangnya Pasar Pondok Indah, tetapi pedagang itu sekarang pada enggak setuju karena jauh dan agak sepi. Kami inginnya di Pasar Impres yang dekat," kata Kris.
Ia mengatakan, pasar yang terbakar ini merupakan tempat penampungan sementara bagi pedagang Pasar Blok A di tempat lama yang berjarak sekitar 200 meter. Para pedagang ditempatkan di Pasar Blok A di Jalan Raya Panglima Polim karena proyek revitalisasi pasar lama dan pembangunan moda raya terpadu (MRT).
Menurut Kris, para pedagang hanya dijanjikan waktu yang tak lama dan akan segera kembali ke Pasar Blok A yang lama. Namun, sejak ia pindah pada Oktober 2015 lalu hingga akhirnya pasar mengalami kebakaran, para pedagang tak kunjung dipindahkan.
"Sebenarnya kami nunggu pasar lama selesai dibangun, tetapi belum dibangun-bangun. Sudah tiga tahun mau empat tahun," tutur Kris.
Ia mengaku, si jago merah melalap habis kios soto miliknya yang di dalamnya ada barang elektronik, seperti lemari pendingin, televisi, serta perlengkapan meja dan kursi makan. Kris memperkirakan kerugian akibat kebakaran itu mencapai Rp 15 juta. Ia pun belum bisa berjualan kembali.
Baik Kris maupun Ena tak bisa menyelamatkan barang yang ada di kios Pasar Blok A karena kebakaran terjadi pada pagi hari sekitar 04.30 WIB. Saat keduanya belum memulai berjualan. Keduanya mengaku, mendapat kabar kebakaran dari pedagang lainnya yang sudah ada di lokasi.
Ena mengatakan, saat ia mendapat informasi kebakaran, ia langsung datang membawa karung untuk menyelamatkan barang dagangannya. Namun, ketika sampai di pasar, api sudah membesar, sehingga ia tak bisa masuk ke kios untuk mengambil pakaian yang bisa diangkut.
Akibat kebakaran itu, Ena menyebut kerugiannya hingga Rp 20 juta. Untuk itu, ia juga menyambut baik rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang akan memberi bantuan modal untuk pedagang yang menjadi korban kebakaran. Bagi Ena, bantuan itu sangat bermanfaat untuk memulai berjualan kembali.
"Dihitung-hitung kurang lebih Rp 20 juta sama alat-alatnya patung semuanya. Terima saja yang penting tempat (berjualan), benar-benar ini Alhamdulillan sudah dibantu namanya musibah," kata Ena.
Sebelumnya, Anies menjanjikan akan membantu masing-masing sebesar Rp 10 juta untuk pedagang yang terkena dampak saat ia meninjau lokasi usai kebakaran. Pemprov DKI akan memberikan bantuan untuk pembiayaan permodalan.
"Akan disiapkan nanti sekitar Rp 10 juta untuk para pedagangnya sehingga bisa jadi modal awal untuk memulai usaha. Jadi, kami tidak lepas tangan, itu bukti Pasar Jaya tidak lepas tangan," kata Anies.
Kemudian, para pedagang yang terkena dampak kebakaran akan direlokasikan ke Pasar Pondok Indah agar bisa secepatnya pulih dan segera berdagang kembali. "Kita siapkan tempat pengganti sementara, kita musyawarahkan siang ini agar suasananya lebih tenang. Kemungkinan sementara sekarang ke Pasar Pondok Indah," kata Anies.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin membenarkan Pemprov DKI akan memberikan bantuan modal kepada pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Blok A. Ia mengatakan, pihaknya masih mendata pedagang Pasar Blok A.
"Saat ini, sedang mendata sama koperasi, kemarin sudah tapi baru diregistrasi hari ini, kita kan harus benar-benar lihat siapa yang terkena dampak langsung," ujar Arief saat dihubungi Republika, Kamis.
Ia memperkirakan, kurang lebih ada 200 pedagang Pasar Blok A. Namun, untuk mendapatkan bantuan modal, PD Pasar Jaya harus memastikan kembali bahwa pedagang yang menjadi korban kebakaran merupakan pedagang aktif.