Kamis 07 Mar 2019 16:50 WIB

Kasus DBD di Pekanbaru Alami Peningkatan

Cuaca ekstrim disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab DBD.

Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru merilis jumlah kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru. Angkanya mengalami peningkatan luar biasa di awal tahun ini, yang jumlahnya mencapai 90 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Maisel Fidayesi menyebutkan, kasus itu terjadi hingga pekan ke sembilan sejak awal Januari 2019. "Mencengangkan. Peningkatan kasus DBD tahun ini mungkin bisa jadi pemuncak kasus DBD tertinggi dari lima tahun belakangan," katanya, Kamis (7/3).

Baca Juga

Maka untuk itu, lanjut Maisel, masyarakat diharap untuk mengambil ambil bagian dalam pencegahan kasus ini. Minimal dengan menjaga kebersihan lingkungan di rumah masing-masing.

Maisel mengatakan tingginya kasus DBD antara lain dikarenakan seringnya terjadi kondisi cuaca ekstrim di Kota Pekanbaru yang tiba-tiba suhu udara sangat panas di siang hari, atau tiba-tiba terjadi hujan. Agar wabah ini tidak berkembang menjadi lebih besar, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru selalu memberikan edukasi kepada masyarakat melalui kader-kader di Puskesmas.

"Contohnya, mengedukasi masyarakat melalui kader di Puskesmas untuk mengaktifkan program satu rumah satu Jumantik dan banyak lagi," tambah Maisel.

Dalam setiap kesemapatan tim dari Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat agar mengurangi risiko terkena penyakit.

Selain itu, gerakan 3M yakni menguras dan menutup bak mandi serta mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk juga harus tetap dilakukan. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement