REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Andi Arief mengatakan dirinya bukan seorang kriminal saat berjalan keluar Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) menuju Gedung Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (6/3). "Saya dinyatakan bukan kriminal," kata Andi Arief ketika ditanya pewarta soal kegiatan yang dilakukan di dalam Gedung BNN.
Soal kemungkinan dirinya dijebak dalam penggerebekan, mantan aktivis 1998 itu mempersilakan khalayak melihat dan menilai sendiri. Andi Arief datang ke Kantor BNN sekitar pukul 15.00 WIB didampingi rekan sesama kader Partai Demokrat Rachland Nashidik serta pengacara Dedi Yahya.
Ia tidak banyak bicara setibanya di Kantor BNN, atau hanya menjawab kesiapannya melakukan rehabilitasi. "Alhamdulillah, siap," kata Andi Arief dan dijaga sejumlah personel pengamanan.
Sementara itu, dalam konferensi pers di halaman Gedung BNN, sebelum kedatangan Andi Arief, Direktur Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Pol. Eko Daniyanto menyampaikan motif Andi mengonsumsi narkoba adalah pilihan hidup.
"Itu pilihan hidup, kita tidak bisa mempengaruhi. Ketika menjadi pilihan hidup dan tertangkap, kita doakan saja," kata Eko.
Ia berharap cuitan minta maaf Andi Arief benar-benar langkah awal untuk berubah ketika menjalani rehabilitasi di BNN dalam mengatasi kecanduannya pada barang haram itu. Penyidik Dittipid Narkoba Bareskrim Polri masih melakukan pengejaran terhadap pemasok sabu-sabu kepada Andi Arief.