Rabu 06 Mar 2019 14:18 WIB

TKN Laporkan Video Kampanye Hitam oleh Wanita di Sulsel

Wanita dalam video diduga mengenakan baju bercorak partai pendukung paslon 02

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Christiyaningsih
Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan melaporkan video dan rekaman hoaks ke Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan melaporkan video dan rekaman hoaks ke Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin melaporkan video yang menampilkan seorang wanita sedang melakukan kampanye hitam di Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam video, wanita paruh baya itu menyebut pemerintahan Joko Widodo akan menghapus kurikulum agama Islam dan menghapus pesantren.

"Emak-emak ini nanti kita coba proses apakah dia bagian dari tim kampanye daerah paslon 02 di sana. Karena diduga dia telah menggunakan baju bercorak salah satu partai pendukung paslon 02," ujar Direktur Hukum dan Advokasi TKN Ade Irfan Pulungan, Rabu (6/3).

Ade Irfan menjelaskan pihaknya akan tetap melaporkan video tersebut ke Bareskrim Polri. Karena menurutnya, pernyataan yang dilontarkan ibu dalam video mengandung unsur ujaran kebencian dan fitnah. "Kami lebih fokus ke tindak pidana fitnahnya saja, karena ancaman hukumannya lebih berat. Biar ada efek jera," ujar Ade Irfan.

Ade Irfan mengimbau Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk lebih ketat dalam mengawasi kampanye hitam jelang pemilihan umum (Pemilu) 2019. Agar kejadian seperti di Sulsel itu tak terjadi lagi di wilayah lain. "Silakan nanti Bawaslu akan menginvestigasi ibu-ibu tersebut, biar jelas," ujar Ade Irfan.

Sebelumnya, terdapat sebuah video ibu-ibu yang melakukan kampanye hitam di Sulawesi Selatan dan menjadi viral. Ibu di video itu mengkampanyekan Prabowo Subianto dan menyebarkan berita bohong soal Jokowi. Sang ibu menyebut pemerintahan Jokowi akan menghapus kurikulum agama dan pesantren. Wanita berjilbab dalam video itu terlihat mengenakan baju yang motifnya menyerupai lambang PKS.

Selain melaporkan video di Sulsel tersebut, TKN turut melaporkan satu video dan rekaman suara yang juga mengandung unsur fitnah dan ujaran kebencian. Pertama adalah video berisi pernyataan dari dua orang pria yang menyebut calon presiden Jokowi menggunakan fasilitas negara dalam kegiatan kampanyenya.

Sedangkan satu rekaman suara yang dilaporkan berisi suara dari Kolonel Kav Rihananto. Rekaman tersebut berisi pernyataan Jokowi adalah warga negara Cina yang akan mencoblos dalam pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Ade pun menduga video dan rekaman suara tersebut merupakan bagian dari kampanye hitam untuk menjatuhkan pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. "Ini luar biasa fitnahnya, keji," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement