REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Pesisir pantai Pandeglang merupakan jalur strategis masuknya pengedar narkoba ke Provinsi Banten karena petugas pengamanan di daerah itu tidak begitu ketat dibandingkan pelabuhan dan bandara.
"Kita berharap nelayan dan masyarakat pesisir pantai jika menemukan orang yang dicurigai segera lapor ke aparat kepolisian terdekat," kata Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban saat mengikuti Senam Sehat Stop Narkoba di Lapangan Sepak Bola Kecamatan Kaduhejo, Selasa (5/3).
Ia mengatakan, pengedar narkoba saat ini kebanyakan lebih memilih jalur laut untuk menjalankan bisnisnya, sebab saat ini pelabuhan dan bandara begitu ketat. "Tentunya kondisi ini berbahaya bagi kita. Maka dari itu kita harus waspada dan perangi narkoba," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia saat ini dinyatakan dalam kondisi darurat narkoba. Pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak terkait akan terus berupaya melakukan pencegahan, pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba.
"Kita berharap seluruh elemen masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam memberantas peredaran narkoba, dalam hal ini pemerintah terus memberikan pemahaman melalui penyuluhan kepada masyarakat dan para pelajar tentang bahayanya narkoba," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Banten Abdul Majid mengatakan, peredaran narkoba di Provinsi Banten cukup masif oleh sebab itu diperlukan pengawasan serta peran serta elemen masyarakat.
Kabupaten Pandeglang sendiri terkait narkoba tidak terlalu kronis, masih dalam level aman. Namun, ia terus melakukan antisipasi dan waspada, karena jika lengah bisa dijadikan tempat transit narkoba.
"Kami minta warga harus berani melawan narkoba dan jika pelaku pengedar ditemukan segera melapor kepada aparat terdekat," katanya.