REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Moeldoko, menjelaskan konsep kartu prakerja yang dijanjikan oleh capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi). Dalam kampanyenya Jokowi sempat menyebutkan bahwa melalui kartu prakerja tersebut, para lulusan SMA/SMK, universitas, atau politeknik yang belum bekerja bisa mendapat 'gaji' untuk mengikuti pelatihan hingga diterima di industri.
Moeldoko menegaskan, kartu prakerja hanya bersifat sementara hingga si penerima bantuan diterima kerja. "Kalau penjelasan dari Pak Jokowi sambil menunggu ada pekerjaan, karena bagi yang lagi bimbang jadi penyanggah awal, bukan seterusnya," jelas Moeldoko, Selasa (5/3).
Konsep kartu prakerja, ujar Moeldoko, memberi peluang bagi para lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, atau poletiknik untuk membekali dirinya dengan keterampilan yang memang diserap industri. 'Gaji' pun diberikan dengan sejumlah syarat yang nanti ditetapkan pemerintah, hingga mereka diterima di perusahaan atau industri yang diharapkan.
"Jadi setelah ada pelatihan terus mendapatkan pekerjaan, sambil menunggu itulah. Kalau dua bulan sudah mendapatkan pekerjaan ya dicabut dong (kartu prakerja-nya)," jelas Moeldoko.
Nanti, ujar Moeldoko, pemerintah akan membentuk tim penilai yang berfungsi menyaring siapa saja yang berhak menerima bantuan dari kartu prakerja. Meski mengakui program ini akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun Moeldoko menegaskan belanja yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan dan manfaat.
"Kalau besarannya kan orientasi pembangunan SDM, jadi anggarannya besar, nanti dilihat porsi persiapannya, porsi kelengkapan sarana dan prasarana itu akan dipenuhi, dan siapanya (yang menerima)," ujar Moeldoko.
Sebelumnya, capres nomor urut 01, Jokowi, mempromosikan kartu prakerja sebagai salah satu senjatanya dalam kampanye pilpres ini. Jokowi menyebutkan bahwa pemegang kartu ini akan mendapat pelatihan demi meningkatkan kemampuannya. Pelatihannya pun tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri.
"Semua dikerjakan oleh instruktur yang punya kualifikasi yang bagus. Sehingga begitu lulus training mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja," ucap Jokowi.
Itu pun, Jokowi mengatakan bahwa pemegang kartu prakerja yang belum mendapat pekerjaan tetap mendapat gaji sekaligus sebagai biaya mengikuti pelatihan.
"Kalau belum dapat pekerjaan kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji gitu. Tapi jumlahnya berapa masih kami rahasiakan," kata Jokowi.