Selasa 05 Mar 2019 18:44 WIB

Belajar Sejarah dari Lukisan Ki Djoko Sutedjo

Ki Djoko Sutedjo gelar pameran bertemakan waduk Bade di Klego, Boyolali.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Lukisan Ki Djoko Sutedjo: Belajar Sejarah Dari Lukisan Waduk Bade Karya Ki Djoko Sutedjo
Foto: Republika/Andrian Saputra
Lukisan Ki Djoko Sutedjo: Belajar Sejarah Dari Lukisan Waduk Bade Karya Ki Djoko Sutedjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Seni lukis tak semata bicara tentang keindahan. Bagi maestro lukis wayang asal Boyolali, Ki Djoko Sutedjo karya lukis juga harus memiliki efek positif terhadap kehidupan sosial. Sebab itulah Ki Djoko membuat dan memamerkan karya lukis terbarunya. Namun, pameran kali ini bukan bertema tentang tokoh pewayangan melainkan bertemakan waduk Bade di Klego, Boyolali.

Melalui lukisannya, Ki Djoko ingin waduk yang menyimpan sejarah masa penjajahan itu bisa lebih diperhatikan baik oleh masyarakat maupun pemerintah setempat. Selain itu, dia berharap masyarakat dapat mengingat kembali sejarah yang pernah terjadi di sekitar Klego Boyolali.

Ki Djoko menuturkan, waduk Bade telah ada sejak masa penjajahan Jepang. Para penjajah Jepang yang datang ke Boyolali memperkerjakan masyarakat setempat untuk membuat waduk itu. Jepang pun menerapkan sistem kerja paksa atau romusa.

“Warga itu diperkerjakan dan hanya diberi nasi aking,  dan pakaiannya berbahan dari karung,” kata Ki Djoko melalui pesan singkat kepada Republika Selasa (5/3).

Pembangunan Waduk Bade yang memiliki luas sekitar 50 hektar itu kemudian dilanjutkan pada masa pemerintahan Soeharto. Kala itu, pemerintah pusat membantu meninggikan tanggul waduk Bade.

Kini Waduk Bade dimanfaatkan warga sekitar untuk mengairi sawah. Sebagian warga juga memanfaatkan keberadaan waduk Bade untuk mencari ikan.

Keindahan pemandangan alam di Waduk Bade pun menjadi alasan bagi Ki Djoko untuk membuat lukisan bertemakan waduk itu. Dalam lukisannya terdapat seorang nelayan yang sedang mencari ikan di Waduk Bade dengan latar keasrian alam sekitar lengkap dengan gunung Merapi dan Merbabu yang bisa terlihat dari waduk Bade.

Ki Djoko berharap melalui lukisannya itu warga dan pemerintah bisa lebih memperhatikan waduk Bade. Bahkan dia yakin waduk Bade bisa menjadi lokasi wisata domestik yang menarik dan mendatangkan banyak wisatawan ke Boyolali.

“Waduk Bade ini arena pariwisata domistik untuk menikmati pemandangan yang sejuk dan indah, harus dibuatkan sebuah tanggul pembatas serta di adakan penghijauan di tanami pohonan yang keras, agar tidak abrasi, juga ditengarai benih ikan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement