Selasa 05 Mar 2019 18:26 WIB

Gelar Tabligh Akbar, Sukabumi Ingin Kondusif Jelang Pemilu

Kota Sukabumi diharap tetap kondusif dan damai.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Tabligh akbar (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Tabligh akbar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota menggelar tabligh akbar dan istighatsah di Masjid Agung Sukabumi Selasa (5/3). Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Sukabumi yang kondusif jelang pemilu dan Pilpres April 2019 mendatang.

Acara tersebut mengambil tema 'Mensyukuri nikmat berbangsa dan bernegara dalam bingkai kebhinekaan tanpa hoaks dan provokasi SARA guna mewujudkan pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk. Dalam kesempatan itu hadir Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro.

Baca Juga

"Tablik akbar ini pencerahan, intinya bagaimana mensyukuri nikmat berbangsa dan bernegara dalam bingkai persatuan tanpa hoaks dan provokasi," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.

Kegiatan ini dilakukan karena beberapa hari lagi menjelang pemilu. Susatyo berharap kota tetap kondusif dan damai. Selain itu warga dapat menjalani hak politik dengan aman.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dalam kesempatan itu menyampaikan tabligh akbar yang digelar dalam rangka meningkatkan tali silaturahim dan juga kekeluargaan bersama masyarakat. Selain itu untuk menguatkan dan mengokohkan menjadi pribadi umat Muslim yang istiqamah.

Menurut Fahmi, istigatsah merupakan salah satu cara meminta dia kepada Allah SWT. "Karena dengan doa kita menyerahkan diri," ujar dia.

Fahmi mengatakan, dengan istighatsah ini diharapkan warga Kota Sukabumi dilindungi oleh Allah. Terutama dilindungi dari berbagai hal yang bisa membuat kota menjadi semrawut atau bermasalah.

Pada kesempatan itu, Fahmi yang terlihat mengenakan baju koko berwarna merah putih ingin menjadikan media istighatsah sebagai pemersatu bangsa. Terutama jangan sampai ada perbedaan di tengah dinamika tahun politik menjadikan perpecahan di tengah masyarakat.

"Masyarakat itu jangan karena ada isu dengan mudahnya tanpa disaring dan terima. Itu bagian yang tidak menyehatkan dalam berpolitik dan bernegara," cetus Fahmi.

Itulah sebabnya pemkot ingin berdoa mohon dukungan supaya warga Sukabumi menjadi warga yang di rahmati oleh Allah. Fahmi pun mengimbau masyarakat Kota Sukabumi jangan sampai dengan mudahnya percaya terhadap isu negatif. Sehingga membuat masyarakat tercerai berai karena kesatuan persatuan itu yang yang paling utama. "Intinya kita harus tabayyun, jangan sampai kita dapat pesan melalui media sosial, kita mudah percaya, mendapatkan informasi jangan sampai sahwat jempol saja yang kita lakukan, harus dicek dulu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement