Selasa 05 Mar 2019 08:26 WIB

Khofifah Optimistis Mampu Jaga Akuntabilitas USBN-BKS Jatim

Khofifah mengungkapkan materi soal USBN-BKS yang disiapkan mencapai lima ribu

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Christiyaningsih
Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa optimistis mampu menjaga akuntabilitas pelaksanaan Ujian Nasional Berstandar Nasional Berbasis Komputer dan Smartphone (USBN-BKS) di wilayahnya. Khofifah mengungkapkan materi soal yang disiapkan Dispendik Provinsi Jatim jumlahnya mencapai lima ribu. Sehingga, bisa dipastikan setiap siswa akan mendapat soal yang berbeda.

“Saya melihat ada improvement pada USBN-BKS tahun ini. Setiap siswa dipastikan akan fokus pada komputer atau laptopnya masing-masing karena soalnya berbeda,” kata Khofifah di Surabaya, Senin (4/3).

Khofifah mengungkapkan ada hal baru pada pelaksanaan USBN-BKS di Jatim yakni pemanfaatan ponsel pintar alias smartphone. Meski menggunakan smartphone, Khofifah menjamin keamanan juga diantisipasi. Saat siswa mengakses atau login ke aplikasi maka akses ke web lain akan dikunci.

“Kekhawatiran siswa untuk googling jawaban tertentu tidak dimungkinkan karena sistem sudah dikunci dan login-nya baru bisa ketika di dalam kelas,”  ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial ini menegaskan hasil USBN-BKS merupakan penentu 100 persen kelulusan siswa. Oleh sebab itu, kejujuran menjadi bagian yang sangat penting saat pelaksanaan ujian akhir. “Selain sisi teknologi, berbagai hal teknis juga kita siapkan antara lain kesiapan genset, koneksi internet, ataupun power bank untuk smartphone,” kata dia.

Ke depan Khofifah berharap bisa meningkatkan kecepatan untuk mengetahui nilai-nilai hasil ujian. Sehingga, nilai bisa langsung diketahui usai pelaksanaan meskipun informasi ini hanya di lingkup guru atau internal pengawas.

“Kita butuh one step more agar hasil nilai ujian masing-masing siswa bisa cepat diketahui seperti sistem yang diterapkan di BKN (Badan Kepegawaian Negara),” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Saiful Rachman mengatakan pelaksanaan USBN di Jatim sudah menginjak tahun ketiga dan persiapannya sudah semakin baik. Jumlah peserta ujian USBN-BKS tahun ini sekitar 175 ribu.

“Untuk mengantisipasi semua kejadian pada pelaksanaan USBN-BKS, di setiap sekolah sudah disiapkan proktor-proktor dan Unit Reaksi Cepat (URC),” kata dia.

Khusus tahun ini juga diterapkan ujian berbasis smartphone. Perbandingan sekolah yang menggunakan smartphone mencapai hampir 50 persen dari total sekolah yang ada.

“Terkait pemakaian smartphone, ibu Gubernur menyarankan untuk tetap menggunakan laptop karena beberapa soal seperti matematika membutuhkan jangkauan yang lebih luas,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement