Senin 04 Mar 2019 14:56 WIB

Bamsoet: Cintailah Capres Pilihanmu Sedang-Sedang Saja

Mencintai capres pilihan sedang saja karena bisa jadi suatu hari kita membencinya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) bersama pimpinan DPR lainnya memberikan selamat kepada tiga orang anggota dewan Penggantian Antarwaktu (PAW) setelah dilantik pada Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Foto: Antara/Putra Haryo Kurniawan
Ketua DPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) bersama pimpinan DPR lainnya memberikan selamat kepada tiga orang anggota dewan Penggantian Antarwaktu (PAW) setelah dilantik pada Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak semua pihak untuk menjadikan pemilu 2019 sebagai momentum kejayaan bangsa. Pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut menyarankan kepada semua pihak untuk biasa-biasa saja dalam mendukung capres-cawapres pilihannya masing-masing di tahun politik ini.

Bamsoet mengibaratkan kecintaan terhadap capres pilihan dengan kalimat Ali Bin Abi Thalib RA yang dikutip oleh tokoh Muhammdiyah Prof Dr Din Syamsuddin. Kalimat tersebut berbunyi, 'cintailah kekasihmu, sedang-sedang saja karena boleh jadi suatu saat, engkau akan membencinya.'

"Atau, kalau kita kaitkan dengan kondisi kekinian, cintailah paslon presiden-wakil presiden pilihanmu sedang-sedang saja karena boleh jadi suatu waktu, engkau akan membencinya," kata Bamsoet yang disambut tepuk tangan anggota DPR lainnya ketika membacakan pidatonya di pembukaan masa persidangan IV Tahun Sidang 2018-2019, Senin (4/3)

Sebaliknya, ia menambahkan, Bamsoet mengimbau kepada semua pihak untuk tidak membenci dan memusuhi lawan politiknya. Sebab, ia mengatakan, bisa saja orang yang saat ini dianggap sebagai lawan politik akan menjadi seseorang yang dipuja-puja. 

"Jadi kalau kita benci, bencilah sedang-sedang saja sebab suatu saat kau akan memuji setinggi langit, dan itu sudah banyak contohnya," ungkapnya. 

Politikus Partai Golkar tersebut juga mengajak masyarakat untuk menjauhkan perpecahan dan permusuhan di tengah masyarakat. Pemilu harus dijadikan sebagai persaingan ide dan gagasan, adu visi dan program, dan bukan caci maki. 

"Ideologi Pancasila dan NKRI adalah harga mati yang harus kita pertahankan dan kita bela sampai titik darah penghabisan. Sekali lagi, Demokrasi adalah adu visi bukan caci maki," imbaunya.

Selain itu, Bamsoet juga meminta semua pihak berkomitmen dan memastikan stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta perhitungan suara. Ia berharap jangan sampai pesta demokrasi memunculkan kericuhan. 

"Tidak akan ada perang total, perang badar atau perang apa pun apalagi sampai chaos, karena mayoritas elemen warga bangsa tidak ingin negara terperangkap dalam suasana tidak kondusif hanya karena pemilihan umum," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement