Senin 04 Mar 2019 12:50 WIB

Tiga Pendaki Meninggal, Basarnas Imbau Pendaki Lebih Waspada

Basarnas Jawa Barat mengimbau agar pendaki memperhatikan kelengkapan alat

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Christiyaningsih
Pendaki yang meninggal di Gunung Tampomas dievakuasi tim penyelamat, Ahad (3/3)
Foto: Basarnas Jawa Barat
Pendaki yang meninggal di Gunung Tampomas dievakuasi tim penyelamat, Ahad (3/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Basarnas Jawa Barat mengimbau masyarakat yang hendak mendaki gunung agar lebih waspada. Terlebih saat ini kondisi cuaca sedang memasuki musim penghujan. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah kelengkapan alat-alat perlengkapan mendaki yang harus siap sedia.

Sebelumnya, tiga orang pelajar asal Indramayu meninggal saat mendaki di Gunung Tampomas, Kabupaten Bandung, Ahad (4/3). Mereka meninggal disebabkan hipotermia akibat kondisi hujan dan tidak membawa perlengkapan yang memadai.

"Kami mengimbau untuk masyarakat yang ingin mendaki gunung di saat musim hujan seperti ini agar lebih waspada dan memperhatikan peralatan peralatan yang dibutuhkan," ujar Humas Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor, Senin (4/3).

Ia mengungkapkan perlengkapan yang akan dibawa mendaki harus memenuhi standar seperti sleeping bag, pengapian, tenda, dan peralatan lainnya. Dirinya berharap agar meninggalnya ketiga pelajar akibat hipotermia tidak kembali terjadi di Jawa Barat.

Bagi pendaki yang mengalami hipotermia dan tidak sadarkan diri maka penanganan yang bisa dilakukan dengan membawa ke dalam tenda. Tujuannya menjauhkan korban dari angin yang berhembus. Tenda juga cukup hangat ketika berada di alam bebas.

Joshua mengatakan pendaki yang mengalami hipotermia harus segera mengganti baju basah secara perlahan. Selanjutnya, masuk ke dalam sleeping bag untuk menjaga panas tubuh. Bisa juga dengan memegang tangan atau memeluk pendaki yang mengalami hipotermia.

Ia mengatakan cara yang bisa dilakukan dengan menyadarkan atau memanggil pendaki yang hipotermia. Menurutnya, jika pendaki sudah sadar maka penanganan selanjutnya bisa dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement