Senin 04 Mar 2019 09:47 WIB

Gubernur Sebut Kondisi Solok Selatan Stabil dalam Seminggu

Gempa di Solok Selatan tidak diprediksi.

Rep: febrian fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengunjungi dan membawa bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Solok Selatan, Ahad (3/3)
Foto: republika/febrian fachri
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengunjungi dan membawa bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Solok Selatan, Ahad (3/3)

REPUBLIKA.CO.ID, PADA ARO -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika gempa susulan yang masih terjadi di Kabupaten Solok Selatan akan berhenti paling cepat seminggu ke depan. Irwan berharap setelah itu, masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti biasanya.

''Beberapa hari ke depan gempa akan hilang. Mudah-mudahan dalam waktu seminggu tidak ada lagi,'' kata Irwan di Kecamatan Sangir Balai Janggo, Ahad (3/3) sore WIB kemarin.

Baca Juga

Irwan menyebut gempa di Solok Selatan ini memang tidak terprediksi oleh BMKG. Gempa ini terjadi karena ada patahan di jarak beberapa km meter dari kantor camat Balai Janggo. Kedalaman gempa ini kata Irwan setelah mendapat keteragan dari tim BMKG ada 10 Kilometer. 

Sejak hari pertama, Kamis (28/2) kemarin, gempa susulan masih terjadi beberapa kali sampai Ahad (3/3). Kerusakan rumah warga bertambah karena rumah yang awalnya hanya rusak ringan dan sedang, malah semakin parah ketika ada gempa susulan.

Irwan berharap prediksi BMKG gempa akan pulih selama sepekan ke depan akurat. Nanti kata dia kepala camat masing-masing kecamatan akan mengimbau kepada masyarakat untuk kembali pulang ke rumah begitu situasi benar-benar sudah pulih.

Irwan bersyukur tidak ada warganya yang menjadi korban nyawa pada bencana kali ini. Memang ada korban luka-luka. Tapi sudah mendapat perawatan dari tim medis.

''Sudah banyak juga korban luka yang pulang. Masih ada yang belum sembuh, tapi kalau sudah di rumah sakit ya aman lah,'' ujar Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement