Ahad 03 Mar 2019 23:33 WIB

Festival Sarung Diharap Bisa Dorong Popularitas Sarung

Sarung diharapkan bisa menjadi bagian dari gaya hidup milenial

 Festival Sarung Indonesia. Sejumlah peserta menari menggunakan sarung pada acara Festival Sarung Indonesia 2019 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (3/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Festival Sarung Indonesia. Sejumlah peserta menari menggunakan sarung pada acara Festival Sarung Indonesia 2019 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggraan Festival Sarung Indonesia diharapkan bisa mendorong popularitas kain sarung sebagai bagian dari gaya hidup kaum milenial. Direktur Utama Smesco Indonesia, Emilia Suhaimi, di Jakarta, Ahad (3/3) mengatakan pameran dan Festival Sarung Indonesia dilaksanakan dalam rangka mempromosikan dan melestarikan sarung-sarung yang ada di seluruh Tanah Air.

"Ini sekaligus untuk mempromosikan sarung sebagai salah satu warisan budaya Indonesia dan mentransformasikan sarung sebagai trendsetter serta gaya hidup modern bagi generasi milenial," tuturnya.

Baca Juga

Pada kesempatan itu Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menghadiri Festival Sarung Indonesia 2019 yang digelar di Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Dalam festival bertema "Sarung Sebagai Identitas Budaya Pemersatu Bangsa" tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM berperan menjadi leading sektor dalam acara tersebut bekerja sama dengan kementerian terkait lainnya.

photo
Festival Sarung Indonesia. Sejumlah peserta berjalan menggunakan sarung pada acara Festival Sarung Indonesia 2019 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (3/3).

Selain itu, Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM atau Smesco Indonesia ikut berpartisipasi dalam Festival Sarung Indonesia 2019. Keikutsertaan Smesco Indonesia ditandai dengan dibukanya displai Rumah Sarung Indonesia (Rusari).

"Kami juga ikut fashion show 20 setel dengan dresscode sarung. Ini merupakan wujud dukungan kami atas terlenggaranya Pameran dan Festival Sarung Indonesia 2019," ujarnya.

Emilia mengatakan, dengan digelarnya Festival Sarung Indonesia ini, diharapkan akan mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya para UKM perajin sarung di lndonesia. "Kegiatan ini merupakan gerakan nasional yang didukung sepuluh Kementerian dan Lembaga serta pihak lainnya seperti Gajah Duduk, BHS, kebun tebu emas, Dekranas, dan Dekranasda," ucapnya.

Sebanyak 70 stand digelar di event ini. 38 stand di antaranya mengelar sarung dan tenun Nusantara dan 23 stand Dekranasda provinsi, tiga stand kementerian/lembaga yaitu Kemenkop, Kemenperin, dan Kementerian Perhubungan serta empat stand sponsorship yaitu BHS, Gajah Duduk, KTM, dan asosiasi tranportasi kapal atau INSA.

photo
Festival Sarung Indonesia. Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo dan Menteri kabinet kerja saat menghadiri acara Festival Sarung Indonesia 2019 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (3/3).

Di stand prototype Rusari yang ada di GBK, digelar koleksi sarung-sarung dari 16 provinsi. Juga ada dua stand khusus provinsi/kabupaten yang terkena bencana ikut dihadirkan dalam gelaran acara tersebut. Mereka membawa sarung-sarung dan produk lainnya yang masih tersisa setelah kejadian bencana. "Mereka telah mendapatkan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM yaitu dari Kabupaten Sigi, Provinsi Lampung, Lombok, Donggala, dan Banten," papar Emilia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement