Ahad 03 Mar 2019 19:24 WIB

Mahfud Ajak Masyarakat Pilih Presiden Secara Rasional

Mahfud mengajak masyarakat memilih pemimpin tidak dengan pertimbangan kemarahan.

Mahfud MD Datangi KPK. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjawab pertanyaan wartawan saat akan meninggalkan Gedung KPK di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Mahfud MD Datangi KPK. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjawab pertanyaan wartawan saat akan meninggalkan Gedung KPK di Jakarta, Rabu (27/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengajak masyarakat untuk memilih calon presiden di Pemilu 2019, secara rasional. Mahfud mengajak masyarakat memilih pemimpin tidak dengan pertimbangan kemarahan.

"Mari kita memilih presiden secara rasional, jangan emosional, dan jangan memilih seorang pemimpin dengan pertimbangan marah," kata Mahfud MD saat dialog kebangsaan dengan Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar di Pontianak, Ahad (3/3).

Mahfud menjelaskan, tidak ada yang sempurna, tapi dari yang ada tetap harus dipilih, caranya pilih siapa yang paling dekat dan tidak berbahaya bagi negara ini. "Tuhan memberi hati nurani kepada kita, sehingga jangan memilih karena kemarahan," ujarnya.

Mahfud juga mengajak, masyarakat tidak golput pada Pemilu 2019, agar pemimpin yang terpilih memang yang terbaik bagi bangsa dan negara ke depannya. "Pilihan tetap kembali pada masyarakat, sehingga akan terpilih seorang pemimpin yang terbaik, dan seorang pemimpin yang punya catatan yang juga baik," katanya.

Ia kembali mengajak, masyarakat Madura untuk tetap menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Dalam kesempatan itu, Mahfud juga menyatakan dirinya tidak pernah berjuang untuk mencalonkan diri menjadi calon presiden.

"Tetapi saya diminta, sehingga ketika tidak jadi, maka saya tidak rugi," ujarnya.

Mahfud menambahkan, jangan karena itu, masyarakat jadi golput, atau masyarakat marah. "Seorang pemimpin besar malah banyak mengalami hal yang berat dan tetap tabah, tetapi saya tidak jadi maju sehingga tidak perlu marah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement