REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah Zainal Abidin mengemukakan bahwa hati yang bersih menjadi kunci utama menjalin persaudaraan dan persatuan. Dari situ, perdamaian akan terwujud.
"Hati kotor akan melahirkan pikiran yang kotor," ujar Zainal di Palu, Sabtu.
Zainal yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu mengingatkan, pikiran kotor akan melahirkan ucapan dan tindakan serta perilaku yang kurang baik. Hati yang kotor, kata Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu, akan membuat seseorang selalu berpikir negatif terhadap orang lain, bahkan berprasangka buruk terhadap orang lain.
Lebih lanjut, Zainal mengungkapkan, orang yang berpikir negatif dan berprasangka buruk akan selalu mencurigai aktivitas seseorang atau sekelompok orang.
"Bahayanya lagi, jika kecurigaan itu disebarkan atau diceritakan kepada orang lain, padahal kebenarannya belum dapat dipastikan," kata Zainal yang juga rois syuriah Nahdlatul Ulama Sulawesi Tengah itu.
Alhasil, fitnah pun tersebar. Zainal mengingatkan agar masyakat tak menyampaikan informasi yang tidak didukung dengan fakta dan kebenaran kepada orang lain.
"Ini yang membuat kekacauan, permusuhan, dan seterusnya. Mulai dari tingkat rumah tangga bahkan di lingkungan yang luas lagi," ujar rektor pertama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu itu.
Zainal mengatakan, FKUB berupaya meredam isu-isu negatif yang mengatasnamakan agama menjelang Pemilihan Umum 2019. Ia mengungkapkan, pilihan boleh saja berbeda, tapi tak perlu membawa-bawa agama.
Ia mengemukakan tokoh-tokoh agama harus memberikan contoh yang baik kepada umat di tengah kehidupan sosial masyarakat. FKUB Sulteng akan melibatkan tokoh-tokoh agama untuk melakukan pembinaan dengan pendekatan agama di masyarakat, agar tidak terpengaruh dengan informasi negatif, serta informasi hoaks menjelang pemilu.
Zainal mengemukakan bahwa FKUB berkomitman merawat kerukunan antarumat beragama di daerah itu.
"FKUB Sulteng selaku mitra pemerintah akan berperan menciptakan kerukunan dan kedamaian di kalangan umat beragama sebagai kontribusi nyata di tengah masyarakat," ujar dia.