Sabtu 02 Mar 2019 21:02 WIB

PDIP Bantah Isu Bupatinya Beri Hadiah Mobil ke Mahfud MD

Mahfud pun telah melaporkan kabar hoaks ini ke Polres Klaten.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Kasus Pencemaran Nama Mahfud MD. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kiri) menunjukkan barang bukti media sosial di Polres Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Kasus Pencemaran Nama Mahfud MD. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kiri) menunjukkan barang bukti media sosial di Polres Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah kabar bahwa calon bupati asal PDIP yang merupakan pengusaha asal Karawang telah memberikan sebuah mobil kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Mahfud pun telah melaporkan kabar hoaks ini ke Polres Klaten.

"Ya enggak benerlah, masak Bupati PDI bagi-bagi. Kita biasa hartanya pas-pasan," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui wartawan usai menggelar konsolidasi internal di DPC PDIP Kabupaten Tanggamus, Lampung, Sabtu (2/3).

Baca Juga

Isu pemberian mobil itu muncul saat akun twitter @KakekKampret_ melontarkan pertanyaan ke akun Twitter Mahfud. Akun @KakekKampret_ bertanya pada Mahfud apakah Mobil Toyota Camry berplat B-1-MMD itu benar diberikan oleh pengusaha besi yang merupakan Calon Bupati asal Karawang.

Saat dikonfirmasi ke Hasto, Hasto pun membantah. "PDI Perjuangan itu kepercayaannya untuk rakyat. Ya kita bukan kaum yang berkelimpahan, ya kami adalah wong cilik. Tidak mungkin itu. Pasti tidak benar," ujar Hasto menegaskan.

Mahfud sendiri @KakekKampret_ ke Polres Klaten, Jawa Tengah. Mahfud merasa dinistakan oleh akun tersebut di media sosial pada Jumat (1/3).

Mahfud mengatakan, akun tersebut menanyakan apakah benar mobil Camry dengan pelat nomor B-1-MMD milik Mahfud merupakan pemberian pengusaha besi asal Karawang yang juga cabup dari PDIP. "Dia melanjutkan, 'jika benar, atas dasar apa pemberian itu'. Mungkin itu pertanyaan, tetapi bagi saya itu penghinaan," ujar Mahfud.

Pada kesempatan itu, Mahfud mengatakan bahwa mobil tersebut dibelinya sendiri pada 2013. Tepatnya, tiga hari sebelum pensiun dari MK."Saya beli karena mobil dinas ditarik. Saya beli mobil secara tunai. Ini kok dikaitkan dengan Pilbup 2015. Tidak ada kaitannya dan saya anggap sebagai penghinaan," katanya, menegaskan.

Mahdfud tak pernah menjawab langsung akun twitter tersebut. Mahfud memilih melaporkan pada kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement