Sabtu 02 Mar 2019 17:25 WIB

Wakapolri Ingatkan Anggotanya Harus Netral

Wakapolri menyebut polisi harus menjaga kepercayaan rakyat.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono menyampaikan, polisi harus netral dalam pemilihan umum (pemilu) 2019 mendatang. Menurut dia, polisi harus menjaga kepercayaan masyarakat.

"Otomatis itu sudah pasti, TNI Polri kita harus netral, kalau kita enggak netral nanti orang enggak percaya sama kita, bagaimana kita mau menyelesaikan persoalan-persoalan ketika kita tidak dipercaya," ujar Ari usai menghadiri deklarasi pemilu damai Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri serta sejumlah organisasi masyarakat dan kepemudaan, Sabtu (2/3).

Ia menyatakan, apabila ada anggota polri yang tidak netral akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Hal itu semata-mata untuk menjaga keamanan dan kedamaian pemilu baik pemilihan umum presiden (pilpres) maupun pemilihan umum legislatif (pileg).

Tak hanya kepolisian, Ari juga mengimbau agar masyarakat membantu pemilu berlangsung aman dan damai. Ia mengatakan, masyarakat terutama generasi milenial harus berperan aktif. Caranya, lanjut dia, dengan tidak ikut menyebarkan berita hoaks atau berita bohong.

Ia pun tak menampik apabila berita hoaks merupakan fenomena yang terjadi menjelang kontestasi pemilu. Ari menegaskan, kepolisian akan terus menegakkan hukum di tengah penyebaran berita hoaks yang gencar terjadi.

"Indonesia sedang diserang fenomena ini harus ambil sikap salah satu diantaranya kita harus bersatu padu untuk kita damai meskipun berita (hoaks) itu ada, penegakkan hukum tetap dilaksanakan," jelas Ari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement