Sabtu 02 Mar 2019 13:38 WIB

Ribuan Masyarakat Ikuti Festival Tenun di NTT

banyak sekali motif tenunan dari NTT yang belum banyak dikenal orang.

Misnawati bantu pasarkan songket dan tenun ratusan pengrajin prasejahtera di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Misnawati bantu pasarkan songket dan tenun ratusan pengrajin prasejahtera di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 10 ribu masyarakat di Kota Kupang, Sabtu (2/3) memadati sepanjang jalan El Tari untuk mengikuti Festival tenun Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejak pukul 06.00 wita warga masyarakat di kota Kupang yang menggunakan seluruh kain tenun NTT sudah mulai berdatangan ke lokasi Festival.

Kurniawan seorang warga yang ditemui di sela-sela pelaksanaan festival tenun NTT itu mengaku sangat antusias mengikuti festival itu. "Saya sebenarnya dari pulau Jawa melihat momen seperti ini merasa bangga bahwa bisa ikut berada dalam festival ini," kata pria yang berasal dari Jawa Barat ini.

Baca Juga

Iapun berharap festival tenun ikat ini terus dilakukan karena banyak sekali motif tenunan dari NTT yang belum banyak dikenal orang, apalagi orang luar NTT seperti dirinya.

Dalam kesempatan itu hadir pula Ketua Dewan Konsultatif Nasional Komisi Perlindungan Anak, Seto Mulyadi yang juga menggenakan pakaian adat dari kabupaten Rote Ndao. Ia hadir dengan ratusan anak-anak sekolah mulai dari SD-SMA bernyayi bersama di halaman kantor gubernur NTT.

"Saya biasa menggunakan batik dalam kegiatan-kegiatan di Jakarta. Tetapi setelah hari ini saya akan menggenakan pakaian dengan motif tenun NTT," ujar Seto.

Ia mengharapkan, anak-anak NTT harus menjadi penerus untuk menjaga dan melestarikan tenun ikat NTT di manapun itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement