REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penataan kawasan Dukuh Atas akan berimbas pada pengaturan ojek di sekitar lokasi itu. Dishub DKI Jakarta akan mengatur ojek online atau ojek daring dan ojek pangkalan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengatakan, pihaknya akan menempatkan para ojek ini di area bekas Pasar Blora. Hal itu guna memperlancar pergerakan kendaraan maupun penumpang di kawasan Dukuh Atas itu sendiri.
Namun, ia meyakini, masyarakat akan mengurangi penggunaan ojek daring. Sebab, menurut Sigit, ketika masyarakat sudah mengetahui rute moda tranportasi umum dan terbiasa menggunakannya, sedikit demi sedikit akan beralih dan meninggalkan ojek daring di kawasan Dukuh Atas.
"Ini juga saya yakin bisa temporer. Begitu sampai ekuilibrium dan sudah mengenal rute, saya yakin akan dengan sendirinya menjadi hilang," ujar Sigit.
Selain itu, di Dukuh Atas yang menjadi pertemuan Stasiun Sudirman (KRL), Stasiun BNI City (kereta bandara), dan Stasiun Dukuh Atas (MRT Jakarta) akan dibangun area pedestrian. Tepatnya mengalihfungsikan terowongan Jalan Kendal menjadi area pejalan kaki.
"Terowongan Jalan Kendal akan berubah fungsi sebagai (jalur) pedestrian dengan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan," ujar Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim.
Ia menjelaskan, adanya jalur pedestrian untuk mempermudah perpindahan para penumpang dari moda transportasi ke moda lainnya. Untuk itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Dishub DKI Jakarta untuk menutup lalu lintas yang mengarah ke terowongan di Jalan Kendal tersebut.
Silvia menyebut, pihaknya bekerjasama dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), dan PT Railink sebagai operator kereta api bandara. Kerja sama dan koordinasi untuk merealisasikan kawasan integrasi antarmoda di Dukuh Atas.
Sementara, Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph memaparkan, armada Transjakarta dikatakan paling fleksibel. Ia melanjutkan, karena Transjakarta bisa mengubah rute tanpa menambah infrastruktur. Sehingga, untuk menciptakan integrasi angkutan umum di kawasan Dukuh Atas, Transjakarta akan menyiapkan bus pengumpan (feeder) dengan tujuan Kota, Blok M, dan Kuningan.
Daud menyebut, rute-rute yang bukan termasuk Bus Rapid Transit (BRT) akan melayani setiap 10 menit. "Di dekat stasiun MRT sudah kami siapkan laybay (area tunggu penumpang) untuk kami angkut. Rute-rute non-BRT dilayani tiap 10 menit," kata dia.
Ia mengatakan, Transjakarta akan mengoperasikan enam unit armada untuk setiap rute tersebut. Untuk menghindari lamanya waktu di atas 10 menit, pihaknya akan melakukan pengaturan sedemikian rupa. PT Transjakarta siap menggunakan armada rute lain untuk dialihkan melayani rute-rute yang terinterasi dengan Dukuh Atas.
Sementara, untuk menghindari penumpukan bus di laybay, PT Transjakarta akan bekerja sama untuk menempatkan bus untuk parkir. "Saya juga telah mendapatkan izin untuk letakkan bus di Thamrin 10," kata Daud.