Jumat 01 Mar 2019 21:16 WIB

Ketua KPU: Terjadi Pergeseran Kultur di Masyarakat

Ketua KPU memastikan Pemilu berlangsung jurdil agar masyarakat tak terpecah.

Ketua KPU Arief Budiman
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua KPU Arief Budiman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman melihat ada pergeseran kultur di tengah masyarakat Indonesia. Ia mencermati hal itu terjadi menjelang Pemilu 2019.

"Salah satunya adalah diskusi di ruang publik menjadi semakin masif dengan berkembangnya media sosial," kata Arief Budiman dalam sambutannya pada diskusi "Pemilu Jujur dan Adil untuk Indonesia Berkemajuan" di PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Menurut Arief, dahulu orang bicara agama di ruang-ruang pengajian dan rumah ibadah. Namun saat ini, orang juga sering mendiskusikannya di ruang publik dengan bumbu politik dan hukum dan bahkan dengan nada emosi.

Arief menyatakan, kondisi seperti itu menunjukkan pergeseran kultur ke arah yang kurang baik. Ia mengkhawatirkan akan terjadi polarisasi yang semakin kuat sehingga berdampak pada persatuan Indonesia.

Untuk itu, Arief menyerukan agar semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2019 memastikan agar pelaksanaan pemilu berjalan sesuai dengan asasnya, yakni langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber dan jurdil). "Jadi harus kita rawat dengan baik," katanya.

Arief menegaskan, pemilu menjadi sumbu utama dalam proses demokrasi, karena pemilu merupakan proses pemilihan pemimpin yang akan memimpin selama lima tahun ke depan. Arief juga mengingatkan agar masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin dan dapat mengawal penyelenggaraan pesta demokrasi dengan luber dan jurdil.

"Pemilu harus berjalan demokratis sehingga menghasilkan pemimpin yang baik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement