Kamis 28 Feb 2019 21:25 WIB

Bupati Malang Rendra Kresna Didakwa Terima Rp 7,5 M

Bupati Malang Rendra Kresna dijerat dua kasus korupsi sekaligus oleh KPK.

Terdakwa Bupati nonaktif Malang. Terdakwa Bupati nonaktif Malang Rendra Kresna (kedua kanan) seusai menjalani sidang dakwaan kasus korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/2/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Terdakwa Bupati nonaktif Malang. Terdakwa Bupati nonaktif Malang Rendra Kresna (kedua kanan) seusai menjalani sidang dakwaan kasus korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Bupati nonaktif Malang, Rendra Kresna pada Kamis (28/2), menjalani sidang perdana kasus korupsi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Surabaya karena diduga menerima hadiah senilai Rp 7,5 miliar dari rekanan proyek Ali Murtopo dan Ubaidilah. Jaksa Penuntut Umum dari KPK Joko Hermawan mengatakan, uang fee proyek tersebut diberikan sejak tahun 2010 sampai dengan 2014.

"Salah satunya untuk pembangunan rumah anak Rendra Kresna," katanya usai persidangan di Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis.

Joko mengemukakan, terdakwa dalam kasus ini dikenakan pasal 12 huruf b UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) Ke 1 KUHP juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP. Dalam kasus ini, kata dia, terdakwa diduga menerima fee proyek dengan nilai prosentase yang berbeda antara 17,5 persen sampai dengan 20 persen, tergantung dari proyek yang dikerjakan.

"Kami juga akan mendatangkan sekitar 30 sampai dengan 35 saksi dalam kasus ini. Hampir sama dengan terdakwa sebelumnya yakni Ali Murtopo," ujarnya.

Sementara itu, kuasa hukum Rendra Kresna, Imam Muslich mengaku tidak keberatan dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut umum dan memilih membuktikan semua dakwaan jaksa tersebut dalam persidangan yang digelar pada Kamis (14/3) mendatang. "Kami akan buktikan dengan saksi saksi yang meringankan," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement