REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Putra Kiai Maimoen Zubair, Kiai Abdul Ghofur Maimoen merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang pernah mendukung Prabowo Subianto saat Pemilihan Presiden 2014. Namun, pada Pilpres 2019 ini, Kiai Abdul Ghofur menyatakan beralih sikap politik mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin.
“2014 saya mendukung Prabowo dan ketika Pak Jokowi menang saya ucapkan selamat, sebagai pemimpin yang sah ya kita ikuti. (Sekarang) secara pribadi saya mendukung Pak Jokowi,” kata Kiai Abdul Ghofur Maimoen usai menghadiri Batsul Masail dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Kota Banjar, Jawa Barat pada (28/2).
Kiai Abdul Gofur Maimoen pun membeberkan alasannya beralih sikap politik menjadi mendukung Jokowi. Selain karena ada sosok Kiai Maruf Amin yang menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres, menurut Kiai Abdul Ghofur, Jokowi dinilai lebih bisa menerima platform ke-Islaman model Nahdlatul Ulama.
Menurutnya jika Jokowi-Maruf terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden memungkinkan hasil-hasil pemikiran NU dapat dengan mudah diterapkan terutama dalam kebijakan-kebijakan. “(Seperti) hasil hasil Batsul Masail ini bakal lebih gampang landingnya ketika pemimpinnya Jokowi,” katanya.
Ia pun mengatakan, dua kubu yang bersaing di pilpres memang kerap mengunjungi keluarga besar Kiai Maimoen Zubair. Meski beralih sikap politik, namun Kiai Abdul Ghofur mengatakan dirinya tetap menghormati Prabowo Subianto. Dia pun berharap pelaksanaan Pilpres berlangsung damai kendati berbeda pilihan.
“Kita ingin pemilu ini damai, tidak memanas. Mendukung Pak Jokowi ini bukan karena benci Pak Prabowo, sama-sama kita cintai,” katanya.