REPUBLIKA.CO.ID, BELAWAN -- Dalam dua minggu pendaftaran, sebanyak 1.500 orang telah mendaftat sebagai peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) untuk keterampilan pelaut. Diklat diselenggarakan oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan bekerjasama dengan Balai Pendidikan Dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Malahayati.
Adapun 1.500 orang peserta tersebut akan mengikuti berbagai macam program yang ditawarkan dalam DPM untuk ketrampilan pelaut tersebut. Di antaranya yaitu program diklat Basic Safety Training (BST), Advance Fire Fighting (AFF), dan Security Awareness Training (SAT).
"DPM merupakan program Kementerian Perhubungan dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia khususnya bagi masyarakat pelayaran yang akan berprofesi sebagai pelaut," ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Sugeng Wibowo, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (28/2)
Sugeng mengatakan, peserta DPM nantinya akan dibekali dasar-dasar keselamatan di laut, cara-cara memadamkan api bila terjadi kebakaran di kapal, maupun tindakan-tindakan untuk keamanan kapal.
Pelaksanaan DPM untuk Keterampilan Pelaut akan diikuti 1.500 orang peserta yang terbagi ke dalam 2 (dua) gelombang yang akan diikuti masing-masing 750 orang di setiap gelombangnya.
"Untuk gelombang I akan dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 4 Maret 2019 bertempat di Terminal Penumpang Bandar Deli – Pelindo I dengan jadwal 3 hari teori dan 1 hari praktik lapangan. Sedangkan pelaksanaan gelombang II akan diselenggarakan pada tanggal 15 hingga 18 Maret 2019," ujar Sugeng.
Sebagai informasi, pelaksanaan DPM untuk Keterampilan Pelaut Gelombang diawali dengan proses rekam medik, tes buta warna, dan pemberkasan yang dilaksanakan pada tanggal 27 hingga 28 Februari 2019 oleh tim dari BP2IP Malahayati.