Kamis 28 Feb 2019 07:38 WIB

Sandiaga Ingin Kompetensi Guru Ditingkatkan

Sandi menekankan perlu ada insentif agar guru meningkatkan kompetensinya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Sandiaga Berolahraga. Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno (kedua kiri) berolahraga bersama kaum milenial di kawasan Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Ahad (24/2/2019).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Sandiaga Berolahraga. Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno (kedua kiri) berolahraga bersama kaum milenial di kawasan Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Ahad (24/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyebut kompetensi guru jadi salah satu pilar utama pendidikan. Oleh karena itu, dirinya ingin mengutamakan penigkatan kompetensi para guru di seluruh Indonesia.

"Dan kualitas guru sendiri sudah banyak yang meningkat, tapi masih banyak lagi yang kita secara komprehensif kita lakukan pendekatan agar mereka bisa meningkatan dari segi kompetensinya," kata Sandi, Rabu (28/2).

Sandi menekankan perlu adanya insentif agar para guru-guru tersebut meningkatkan kompetensinya melalui uji kompetensi guru. Ia beranggapan, jika kualitas gurunya meningkat, maka diharapkan murid-murid juga akan menikmati kualitas dari proses belajar mengajar itu sendiri.

Sementara itu terkait persoalan guru honorer, Sandiaga juga menegaskan pentingnya kompetensi yang dimiliki guru tersebut. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut menganggap pentingnya guru honorer diperlakukan secara adil.

"Mereka harus dikembalikan rasa keadilannya. Mereka sudah bertahun-bertahun, ada yang sampai puluhan tahun mengabdi tapi tidak peningkatan kesejahteraannya dan peningkatan statusnya," ujarnya.

Sandiaga mengakui masih menyerap banyak aspirasi dari berbagai pihak terkait permasalahan di bidang pendidikan saat ini. Sandi mengaku dirinya ingin menciptakan suatu sistem pendidikan yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlakul karimah.

"Diharapkan ke depan pendidikan yang tuntas, berkualitas, pendidikan yang bisa menyiapkan anak-anak muda, generasi penerus bangsa itu yang berbasis karakter, bukan hanya cerdas, tapi berakhlakul karimah," imbuhnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement