REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan dalam pagelaran Lombok Travel Mart VII, pihaknya mengundang agen travel mancanegara. Acara ini akan digelar pada 1 Maret hingga 3 Maret 2019.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal menyambut positif ajang LTM tersebut. Faozal menilai, penyelenggaraan LTM menjadi salah satu cara mendongkrak sektor pariwisata Lombok yang tengah lesu karena dampak gempa serta kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar saat low season.
"Kita harap buyers (pembeli) yang hadir benar-benar yang berkualitas agar berdampak pada transaksi bisnis," ujar Faozal dalam jumpa pers persiapan LTM VI di Kantor Dinas Pariwisata NTB, Jalan Langko, Kota Mataram, NTB, Rabu (27/2).
Ketua DPD ASPPI NTB Ahmad Ziadi mengatakan LTM merupakan ajang transaksi secara langsung antara pembeli dan penjual jasa wisata di Lombok. LTM ke-IV akan digelar di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah. Kata Ziadi, pemilihan lokasi LTM selalu di sebuah destinasi wisata agar mengenalkan para pembeli tentang potensi destinasi wisata di Lombok.
"Ratusan pembeli dari berbagai negara akan hadir, setelah LTM, kita juga akan menggelar Rakernas ASPPI bersama 27 DPD ASPPI se-Indonesia di kawasan Pantai Senggigi," ucap Ziadi.
Ketua Panitia LTM VI Leja Kodi menjelaskan, LTM VI mengambil tema Historical Bonjeruk lantaran terdapat sebuah bangunan peninggalan Belanda di desa tersebut. Leja menyampaikan, ASPPI NTB selalu memilih destinasi yang relatif belum dikenal sebagai lokasi acara LTM. Hal ini menjadi sarana untuk memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Lombok.
"Kalau gili atau pantai lagi, mungkin turis lama-lama bosan, makanya kita tawarkan Desa Wisata Bonjeruk yang memiliki potensi dari sisi sejarah, budaya, dan juga alam yang indah," kata Leja.
Leja menyampaikan hingga saat ini sudah terdaftar 200 pembeli yang merupakan agen travel perjalanan wisata dari Korea Selatan, Malaysia, India, dan daerah-daerah lain di Indonesia yang akan mengikuti LTM VI. Leja menastikan para pembeli yang datang merupakan pembeli yang berkualitas karena panitia juga selektif dalam mengundang pembeli.
Nantinya, para pembeli bisa langsung melakukan transaksi dalam table top dengan sekira 42 penjual, pelaku industri wisata di Lombok, yang menawarkan destinasi wisata di Gili, Pantai Kuta, Senggigi, dan Kota Mataram. Leja menambahkan, para pembeli nantinya akan diajak berkunjung ke sejumlah destinasi wisata seperti kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika.
"LTM ini salah satu bentuk kepedulian ASPPI NTB meningkatkan kembali pariwisata setelah pascagempa tahun lalu. Kita harapkan ada transasi sebesar Rp 10 miliar," ungkap Leja.