Rabu 27 Feb 2019 17:13 WIB

Pemprov Jabar Segera Usulkan Pelabuhan Patimban Jadi KEK

Dokumen pengusulan kawasan Pelabuhan Patimban menjadi KEK sedang dipersiapkan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Desa Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (09/01/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Desa Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (09/01/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) segera usulkan Kawasan Pelabuhan Patimban, Subang, masuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menurut Kepala Bappeda Jabar Taufiq BS, pihaknya sudah mempersiapkan dokumen pengusulan kawasan pelabuhan ekspor impor tersebut menjadi KEK.

Menurutnya usulan ini akan didorong segera mengingat ketika beroperasi, pengusaha harus mendapat kemudahan. “Patimban itu akan kita usulkan bersama kementerian pusat untuk menjadi KEK,” ujar Taufiq kepada wartawan Rabu (27/2).

Baca Juga

Taufiq mengatakan, rencana ini dilakukan menyusul kawasan aerocity Kertajati, Majalengka yang sedang diproses menjadi KEK. Dengan mengantongi status ini maka ke depan pihaknya tinggal menawarkan pada pihak swasta maupun BUMD untuk mengelola KEK tersebut.

“Paling tidak 2020, kawasan ini sudah mulai ada pembangunan,” katanya.

Alternatif lain selain KEK, menurut Taufiq, pihaknya sudah menyiapkan konsep kota baru yang memiliki nilai manfaat bagi industriawan. Ia menilai konsep KEK dan kota baru nantinya akan menawarkan berbagai insentif pada para pengusaha selain upah minimum yang murah.

“KEK memang yang bisa memberikan insentif lain dalam bentuk pajak, perizinan, itu adalah KEK,” katanya.

Bappeda Jabar, kata dia, sendiri merancang terwujudnya kota baru dan KEK di kawasan tersebut sebagai antisipasi melonjaknya jumlah penduduk Jabar. Taufiq memprediksi pada 2029 nanti, jumlah penduduk melejit menjadi 54,2 juta jiwa.

“Sekarang kan 48,6 juta jiwa, jadi diharapkan dengan tata ruang bisa menampung tambahan penduduk 6 juta jiwa lagi,” katanya.

Taufiq mengatakan, tambahan enam juta jiwa ini akan didorong ke kawasan timur termasuk Patimban dan Kertajati. Rencana ini, akan lebih memungkinkan mengingat pilihan tinggal di kawasan selatan Jabar belum seiring dengan tingginya pembangunan di kawasan tersebut. “Lahan yang dipilih menjaga ketahanan pangan dan fungsi lindung,” katanya.

 

Perlu diketahui, Pemprov Jabar memang sedang mendorong relokasi industri ke kawasan segitiga emas Patimban-Kertajati-Cirebon. Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan sekitar 60 persen industri manufaktur di Indonesia berlokasi di derah Jawa Barat. “Tahun lalu saja nilai investasi yang berhasil ditanamkan sebesar Rp 116 triliun lebih,” katanya.

Namun, menurut Taufiq, kawasan industri manufaktur di Jawa Barat masih terpusat di daerah Karawang, Bekasi, hingga Purwakarta. Ke depan pelaku industri di Jabar pun akan diarahkan untuk beralih ke wilayah timur.

"Kalau dulu ada Jababeka, yang sekarang sudah dianggap (industrinya) banyak dan penuh. Maka pemerintah (Jabar) akan mengarahkan dunia usaha atau perindustrian di Jawa Barat ke wilayah Timur Utara Jawa Barat," ujarnya.

Sebelumnya, Sekda Jabar Iwa Karniwa KEK Patimban dan Kertajati masuk dalam empat usulan KEK yang dipersiapkan pihaknya di luar Pangandaran dan Cikidang, Sukabumi. Dua lainnya adalah KEK Walini, Bandung Barat dan KEK Pulau Pesisir, Kabupaten Cirebon.

“(Patimban) Ini masuk kelompok kedua, kami persiapkan mengingat proses pengajuannya juga cukup panjang untuk sampai resmi menjadi KEK,” katanya. Menurut Iwa pihaknya akan bekerja secara paralel menindaklanjuti proses finalisasi KEK Pangandaran dan Cikidang sekaligus merevisi jadwal dan struktur Tim KEK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement