Rabu 27 Feb 2019 17:11 WIB

JK Ingatkan tak Gunakan Masjid untuk Berpolitik

JK melarang politik Pilpres dibawa ke dalam masjid.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Andika Wahyu
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang juga Ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengingatkan pemuda dan remaja masjid tidak menggunakan organisasi keagamaan dalam masjid untuk berpolitik. Menurut JK, masuknya politik dalam organisasi keagamaan di masjid menjadi bibit munculnya perpecahan dalam masjid.

Hal itu disampaikan JK saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (27/2). "Jadi kita harus betul-betul, jangan memakai organisasi keagamaan, apa pun masjid, kemudian dipakailah politik. Karena kalau dipakai sama politik, jamaah masjid pecah," kata JK.

Baca Juga

JK mengatakan, peringatan itu berlaku jelang Pemilihan Presiden 2019. Alasannya masyarakat saat ini terbelah mendukung pasangan calon presidennya masing-masing. Jika politik Pilpres dibawa ke masjid tentu berdampak negatif bagi kondusivitas jamaah di masjid.

"Karena pasti ada pihak nomor 1, ada pihak nomor 2. Kalau kita kampanye nomor 1 atau nomor 2 pasti pecah itu masjid, jamaah, nanti jamaah berseteru lagi. Kalau jamaah berseteru, bagaimana isi ibadah," ungkap JK.

JK juga menekankan pemuda dan remaja masjid dalam BKPRMI fokus menjalankan tujuan untuk memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid. JK melanjutkan, jangan kemudian BKPRMI justru mulai beralih ke politik.

"Jangan dibawa ke mana-mana, hanya dibawa ke masjid. Jangan BKPRMI kemudian dibawa ke politik. Dukung si ini, dukung si ini, masuk parpol," kata JK.

Dalam Rakornas yang juga dihadiri banyak perempuan tersebut, JK jmengingatkan kepada kaum ibu untuk fokus pada tujuan organisasi. JK menyingung para ibu untuk tidak ikut-ikutan berpolitik.

"Ibu-ibu luar biasa setianya pada organisasi, tapi tujuan organisasi ini justru mulai dari bawah. Supaya kita jangan lama-lama lari ke politik, seperti masa lalu, lama-lama dimanfaatkan oleh orang-orang politik," kata JK.

Menurut Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu, sudah ada beberapa contoh orang yang beralih ke politik justru terkena masalah hukum. "Minta maaf, kawan saya, adik saya yang juga berpolitik akhirnya masuk penjara juga akhirnya jadinya. Jadi tidak bagus seperti itu," kata JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement