REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengingatkan seluruh pihak untuk jangan coba-coba membuat kekacauan pada Pemilu 2019. Wiranto mengatakan, negara akan menghadapinya dengan segala kekuatan yang ada.
"Pemilu 2019 nanti juga yang akan datang ini jangan coba-coba mengacau negeri ini, jangan coba-coba mengacau keamanan pemilu, jangan coba-coba membuat kerusuhan dalam rangka pemilu, kita akan hadapi dengan semua kekuatan polisi dan TNI, ini taruhan bangsa kita," ujar Wiranto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/2).
Hal tersebut ia katakan bersamaan dengan klarifikasinya terhadap tudingan mantan Kepala Staf Kostrad, Kivlan Zein, terkait kerusuhan 1998. Menurut Wiranto, dia bukanlah dalang kerusuhan. Wiranto mengaku, justru dia melakukan pencegahan agar kerusuhan tak terjadi kala itu dan berhasil mengamankan negeri dalam waktu tiga hari.
Ia menjelaskan, pada 13 Mei 1998 pagi hari, terjadi penembakan di Trisakti pagi. Siangnya, sudah terjadi kerusuhan di Jakarta dan memuncak pada tanggal 14 Mei 1998. Pada malam hari itu, ia mengerahkan pasukan dari Jawa Timur dengan airlift masuk Jakarta.
"Sehingga 15 (Mei 1998) pagi Jakarta sudah aman dan seluruh wilayah nasional sudah aman," kata Wiranto.
Selain itu, sambung dia, peluang untuk melakukan kudeta tidak ia dilakukan. Wiranto beralasan, itu karena dirinya mencintai Republik Indonesia ini dan teman-teman reformis yang akan mengubah negeri ini menjadi lebih baik. Ia juga menuturkan, tidak ada sama sekali keinginan, kehendak, dan tindakan yang mengarah kepada melakukan langkah-langkah untuk mengacaukan tahun 1998.
“Seluruh kemampuan saya, saya curahkan agar negeri ini aman dan sampai saat ini saya terus bersumpah, berjanji, mengabdi negeri ini supaya aman," tuturnya.
Ia juga mengajak Prabowo Subianto dan Kivlan Zein untuk melakukan sumpah pocong guna membuktikan tudingan keterlibatan dalam kerusuhan 1998. Wiranto menyampaikan ini untuk merespons pernyataan mantan kepala Staf Kostrad Kivlan Zein yang menudingnya sebagai dalang kerusuhan 1998.
"Saya berani, katakanlah berani untuk sumpah pocong saja. 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu saya, Prabowo, Kivlan Zein. Sumpah pocong kita, siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan? Biar terdengar di masyarakat, biar jelas, jangan asal menuduh saja," ucap Wiranto.