REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua anak Indonesia yaitu Sherly Vermont Kwerni dan Farhan Wibisono mewakili Indonesia dalam lomba Melukis Lingkungan Kao. Keduanya berhasil menjadi pemenang dari 12.563 lukisan dan 44 negara yang masuk dalam Lomba tersebut.
“Tahun ini bisa dibilang merupakan salah satu tahun terbaik dalam pelaksanaan Lomba Melukis Lingkungan Kao. Kami menerima 4.379 lukisan dari seluruh Indonesia. Hal ini mengalami kenaikan sekitar 18,2%," ungkap Lay, Senior Manager Corporate Communications and Head Committee Painting Contest Kao Indonesia dalam siaran persnya, Selasa (26/2).
Pencapaian ini tentu sangat mengembirakan bagi Kao Indonesia. Mereka seolah mewakili tingginya harapan anak bangsa untuk kelestarian bumi yang dapat diwujudkan ke dalam tindakan nyata sederhana sehari-hari.
Adapun tema yang diusung adalah “Eco Together”. Para peserta diajak untuk mengungkapkan berbagai cara yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari untuk menjaga lingkungan.
Para peserta juga diajak untuk menorehkan ide ke dalam lukisan yang mereka buat. Peserta bebas menggunakan berbagai material dalam lukisannya. Lewat kontes ini, anak-anak diajak untuk aktif menjadi agen perubahan yang mampu mendorong teman-teman, keluarga, serta orang terdekat di sekitar lewat ide-ide dalam menciptakan lingkungan bersih, sehat dan ramah.
Farhan yang masih berusia 14 tahun dari Sidoarjo melukis tentang kehidupan bercocok tanam di desanya. Ia mengambil inspirasi dari keadaan sekitarnya dan berbagai situasi yang terjadi di Indonesia.
“Indonesia baru-baru ini mengalami bencana alam yang disebabkan oleh dampak tanah gundul. Saya ingin Indonesia hijau kembali dan dikenal kembali sebagai negara agraris,” ujar Farhan yang bersekolah di SMP Al-Islam Krian, Sidoarjo.
Sementara Sherly melukiskan impiannya tentang masa depan yaitu lingkungan yang hijau. Menurutnya, setiap orang harus mulai berpartisipasi dalam mengatasi pemanasan global. Salah satu metode adalah menanam pohon, membuang sampah di tempat yang tepat, dan mengubah sampah yang tidak dapat terurai menjadi sesuatu yang bermanfaat.
“Kita dapat mulai berkampanye untuk penggunaan energi terbarukan, teknologi alternatif, dan cinta lingkungan. Semua yang kita lakukan adalah untuk masa depan yang lebih baik, lebih hijau, lebih sejuk dan lebih nyaman untuk semua makhluk hidup di Bumi,” ujar Sherly, siswi SMP Marsudirini Bekasi.
Indonesia juga mendapatkan satu pemenang di kategori Eco Friend Prize lewat lukisan “Spread the Message of Environment Conservation through Wayang” karya Viola Arielle Suliandy. Selain itu, Indonesia memborong semua penghargaan di kategori Group Prize.
Para pemenang dari Group Prize antara lain: MTs N 1 Bangil Pasuruan dengan 669 karya, SD Alfurqan Jember dengan 635 karya, Mts Wahid Hasyim Bangil dengan 524 karya, SMPN 1 Citeureup dengan 492 karya, dan SMPN 2 Bangil Pasuruan dengan 487 karya
Proses pengumuman telah dilakukan pada tanggal 30 November 2018 yang lalu. Pemenang Kategori “Planet Earth Grand Prix” dan “Kao Prize” dari seluruh dunia diundang ke Tokyo, Jepang, untuk berpartisipasi dalam acara penyerahan hadiah dan penghargaan.
Lukisan-lukisan yang menjadi pemenang seluruh kategori individu dipamerkan di booth Kao pada acara pameran Eco-Pro yang diselenggarakan di Tokyo Big Sight, Jepang pada 8 Desember 2018.
“Program ini dirancang untuk mendorong kaum muda untuk fokus pada hal-hal positif yang mereka miliki daripada yang negative. Pada akhirnya, kami berharap mereka bangga dengan diri sendiri dan memiliki kepercayaan diri untuk memberikan yang terbaik dalam hidup mereka,” tutup Johny Lay.