REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan perempuan Papua harus maju berkembang dan berani naik ke permukaan. Sehingga, bisa setara dengan laki-laki.
"Apalagi, Indonesia sudah ditunjuk sebagai salah satu dari 10 negara di dunia untuk menjadi contoh 'Planet 50:50' untuk menuju kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki pada 2030," kata Yohana dalam dengar pendapat dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama di Sorong, Selasa (26/2).
Yohana mengatakan, dia sudah menjadi contoh sebagai perempuan Papua yang bisa maju menjadi menteri. Pernah dia ditanya bagaimana dia bisa menjadi menteri, padahal adat di Papua banyak menghalangi perempuan untuk maju.
"Saya bilang, saya dipilih presiden yang orang Jawa. Kalau orang Papua, pilih kepala dinas saja pasti laki-laki," ujarnya.
Menurut Yohana, pemerintah tidak bisa sendiri membangun Provinsi Papua dan Papua Barat, termasuk di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
"Karena itu, kementerian berupaya membangun kemitraan dengan masyarakat, mengajak partisipasi masyarakat," tuturnya.
Dalam dengar pendapat tersebut, Yohana mengajak para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama untuk menyelamatkan perempuan Papua dari kekerasan dan ketertinggalan.
Menurut Yohana, menyelamatkan perempuan Papua berarti menyelamatkan tanah Papua karena perempuan yang akan melahirkan anak-anak yang menjadi generasi penerus di Papua.
"Satu saja perempuan meninggal, tanah Papua pasti merugi. Jangan ada lagi perempuan Papua yang menjadi korban kekerasan," tuturnya.