REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menanggapi rencana penerbitan tiga kartu yang diutarakan oleh Joko Widodo pada Konvensi Rakyat akhir pekan lalu. Menurutnya, kehadiran ketiga kartu tersebut menjadi pelengkap bagi kartu lainnya.
Ketiga kartu baru itu, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Indonesia Pra Kerja dan Kartu Sembako. Sebelumnya, Jokowi sudah meluncurkan KIP, Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS yang diluncurkan pada 3 November 2014 atau tidak lama setelah pelantikan sebagai presiden.
"Ketiga kartu baru jadi kelengkapan kartu yang sebelumnya sudah ada," kata Kiai Ma'ruf saat berbincang dengan media dalam lawatannya di Kuningan pada Selasa, (26/2).
Kiai Ma'ruf merasa wajar bila peluncuran ketiga kartu dilakukan baru-baru ini. Sebab, pemerintahan Jokowi mesti lebih dulu fokus pada KIP dan KIS. "Kenapa itu tidak disekaliguskan? karena harus bertahap," ujarnya.
Ia memantau pelaksanaan KIP dan KIS tidak mudah di lapangan. Terdapat berbagai tantangan untuk diselesaikan pemerintah.
Karena itu peluncuran KIS dan KIP tak bisa bersamaan dengan ketiga kartu baru. "Pelaksanannya tidak mudah untuk bagaimana mengaplikasikan program lebih tepat. Ketika kartu sebelumnya hampir sempurna baru ditambah lagi," ucapnya.
Ia mendukung realisasi dari ketiga kartu baru yang diwacanakan Jokowi. Menurutnya, ketiga kartu akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Apalagi, negara wajib pengambil peran terhadap kesejahteraan rakyatnya semenjak lahir hingga liang lahat. "Harus ada program terus nyambung. Pemberian gizi dari kecil sampai meninggal nanti. Ini demi SDM Indonesia untuk indonesia maju," ujarnya.