Senin 25 Feb 2019 20:22 WIB

Luhut: Indonesia Banyak Dipuji Dunia karena Jokowi

Jokowi dinilai membawa Indonesia dalam kondisi baik saat ekonomi dunia bergejolak.

Red: Nur Aini
Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pembina sukarelawan Bravo-5 Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia banyak dipuji oleh negara-negara di dunia karena kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.

"Saya diundang ke negara Eropa, Inggris, Singapura, dan lainnya semua memuji langkah Presiden Joko Widodo dalam memimpin bangsa ini," kata Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Menteri Koordinator Kemaritiman di sela acara deklarasi Bravo-5 Solo Raya di Solo, Senin (25/2).

Baca Juga

Pada bulan sebelumnya, dia diundang mengikuti Forum Ekonomi Dunia atau dikenal dengan nama World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 22-25 Januari 2019. Forum itu merupakan pertemuan ekonomi dunia yang paling bergensi. Menurut Luhut, negara peserta dalam forum tersebut menyebutkan Indonesia merupakan negara yang paling stabil di antara negara-negara berkembang saat ini.

Mereka juga menyebutkan warga Indonesia beruntung mempunyai presiden seperti Joko Widodo.

"Anda beruntung dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo membawa Indonesia berlayar dengan baik di tengah-tengah ekonomi dunia yang bergejolak ini," kata Luhut mengutip pernyataan sejumlah utusan negara peserta forum tersebut.

Ketika mendengar pernyataan tersebut, Luhut merasa terharu, bahkan tidak terbayangkan Indonesia dipuji oleh negara-negara dunia di forum yang bergensi itu. Hasil forum tersebut meminta Indonesia menjadi tuan rumah tiga forum kegiatan, yakni mengenai kelapa sawit, sampah plastik, dan blended finance yang akan diadakan di Jakarta.

"Pemimpin itu ada tiga hal, dahulu saya di Akademi Militer disebut 'tanggap, tanggon, trengginas'," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa "tanggap", artinya pintar otaknya jalan; "tanggon" hatinya, mentalnya, karakternya bagus; "trengginas" sehat. Ketiganya ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang bisa merasakan apa yang dialami rakyatnya atau anak buahnya. "Saya di tentara lama, 22 tahun di Kopassus, sehingga pengalaman saya selama di Kopassus tiga hal ini relevan atau penting," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement