Senin 25 Feb 2019 14:35 WIB

Polres Sleman Siaga Soal Ancaman Terorisme

Penyerangan direncanakan sasarannya pada kantor-kantor polisi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
ilustrasi terorisme
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
ilustrasi terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- DI Yogyakarta ternyata menjadi salah satu target penyerangan terduga terorisme yang ditangkap di Temanggung. Penyerangan direncanakan sasarannya pada kantor-kantor polisi.

Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan, pengamanan memang telah diintensifkan untuk menghadapi ancaman tersebut. Tapi, ia menegaskan, ada atau tidak ada berita itu, pengamanan tetap disiagakan.

Baca Juga

"Mako harus siap, baik Polres maupun polsek-polsek, karena itu tugas kita di pengamanan dan kesatuan, tetap insya Allah kita akan jaga Mako kita," kata Rizky kepada Republika.co.id, Senin (25/2).

Ia menekankan, bagi polisi, selain melindungi masyarakat, tetap ada kewajiban melindungi diri sendiri. Menurut Rizky, bagaimana bisa melindungi masyarakat jika melindungi diri sendiri tidak bisa.

Rizky menuturkan, di Polres Sleman sendiri sudah dibuat sistem operasional prosedur terkait pengamanan. Namun, untuk penambahan-penambahan terkait pengamanan bisa dibilang tidak ada. "Hanya tugas rutin yang ditingkatkan, biasanya memang hari-hari biasa terdapat piket, tetap kita ada back up (cadangan) pasukan yang stand by (siap siaga)," ujar Rizky.

Menurut Rizky, koordinasi terus pula dilakukan dengan aparat-aparat terkait seperti Brimob. Termasuk, koordinasi dengan aparat-aparat TNI untuk siap siaga menghadirkan pasukan cadangan.

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, terduga terorisme berinisial TWA berencana melakukan penyerangan ke Kepolisian di Yogyakarta. Itu diungkap usai penangkapan pria bernama lain Abu Hilwa itu.

Namun, Dedi menegaskan, rencana aksi itu bukan untuk menggagalkan Pemili 2019. Rencana itu merupakan aksi biasa seperti yang selama ini dilakukan kelompok Jamaah ANsharut Daulah (JAD) Jawa Tengah. "Tujuan mereka untuk mengambil senjata, aksi-aksi lainnya, tentu saat ini sedang didalami dalam penyidikan," kata Dedi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement