Senin 25 Feb 2019 12:39 WIB

PT BIJB Tuntaskan Perpanjangan Landasan Pacu Kertajati

Supaya bisa digunakan untuk penerbangan haji, harus ada verifikasi maksimal April.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bandaraudara Internasional Jawa Barat (BIJB) menyatakan, telah menuntaskan pembangunan sisa tambahan landasan pacu sepanjang 500 meter sejak akhir Januari lalu. Menurut Division Head Airport and Performance PT BIJB Ari Widodo, saat ini pembangunan tambahan yang didanai oleh PT Angkasa Pura II itu sedang dalam proses pemasangan elemen pencahayaan landasan pacu.

Dengan tuntasnya landasan pacu menjadi 3.000 meter itu, peluang Bandara Kertajati melayani penerbangan haji terbuka. "Dengan perpanjangan runway menjadi 3.000 meter dan lebar 60 meter itu maka pesawat sekelas Boeing 777 bisa terakomodasi," ujar Ari kepada wartawan akhir pekan lalu.

Baca Juga

Ari menjelaskan, pembangunan runway sepanjang 500 meter itu sudah beres sejak 28 Januari. Saat ini pihaknya sedang mengejakan pemasangan lighting, lighting tambahan, penggeseran lighting yang sama dan ditargetkan selesai di akhir Maret ini.

"Dengan beresnya runway tersebut sangat memungkinkan penerbangan untuk haji, sangat memungkinkan jika dilihat dari operasional bandara kami,"katanya.

Namun, kata dia, untuk proses selanjutnya pihaknya masih menunggu arahan selanjutnya. Tapi, jika indikasi BIJB akan melayani haji tahun ini, maka perlu ada verifikasi dari pihak maskapai asing yang akan menerbangkan calon jamaah haji.

"Kalau pun iya (pemberangkatan ibadah haji) perlu ada verifikasi penerbangan asing. Itu mereka harus dari sekarang atau sekitar 3 bulan sebelum pelaksanaan," kata Ari seraya mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu kepastian tapi sampai sekarang belum ada arah ke sana.

Namun, kata Ari, jika memang ada itikad tersebut secara perhitungan sederhana, pada April nanti harus ada verifikasi. Karena, untuk pemberangkatan haji tersebut Juli sudah berangkat. Jadi April paling terlambat sudah mulai proses verifikasi.

"Makanya pas Maret selesai, sehingga April bisa diverifikasi. Nantinya jika dalam masa verfikasi ada kekurangan maka akan dilakukan verifikasi selanjutnya dalam kurun tiga bulan tersebut untuk bisa disempurnakan," kata diaari.

Untuk persiapan haji, kata dia, pihaknya hanya bersifat melaksanakan  arahan pemerintah, yang pasti tugas mereka menyiapkan runway sudah selesai dan secara operasional sudah memungkinkan."Selanjutnya ya tunggu perintah apa jadi di sini atau tidak karena untuk menyelenggarakan pemberangkatan haji perlu fasilitas pendukung seperti embarkasi,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement