REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) mulai besok (25/2) sudah mulai menjual tiket kereta api (KA) untuk masa angkutan Lebaran Idul Fitri 2019. Vice President Corporate Communication KAI Agus Komarudin mengatakan akan ada antisipasi yang dilakukan jika pembeli tiket KA Lebaran melonajak sehingga mengganggu koneksi di laman resmi atau aplikasi KAI Access.
Agus menuturkan KAI akan meningkatkan kecepatan internet untuk menhindari gangguan sistem jika pembeli tiket membludak. “Kami melakukan bandwidth internet dua kali lipat,” kata Agus dalam konferensi pers di Posko Stasiun Gambir, Ahad (24/2).
Dia menjelaskan KAI memiliki server atau sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer di dua lokasi berbeda. Agus memastikan KAI memiliki server di kantor pusat Bandung dan memiliki backup di Surabaya.
Agus menuturkan upaya tersebut dilakukan dalam rangka menghadapi peningkatan jumlah pengunjung channel penjualan tiket. Terutama peningkatan saat masyarakat membeli tiket untuk musim angkutan Lebaran Idul Fitri 2019.
Selain meningkatkan kecepatan internet, Agus menuturkan KAI juga melakukan langkah antisipasi berupa tuning dan optimalisasi database sistem ticket. “Optimalisasi ini dilakukan untuk mendukung penambahan application server dan bandwidth internet sebanyak dua kali lipat dari hari biasa,” ungkap Agus.
Dia mengharapkan upaya tersebut dapat membuat proses pemesanan tiket berjalan dengan lancar. Terutama sejak H-90 Lebaran atau mulai besok saat KAI mulai menjual tiket untuk pemberangkatan mulai 26 Mei 2019 hingga 16 Juni 2019.
Sementara itu, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro meminta masyarakat dapat merencanakan perjalanannya jauh sebelum pemberangkatan. Edi mengatakan hal tersebut untuk mendapatkan kepastian tiket perjalanan mudik dan balik Lebaran 2019.
Edi menambahkan jika penumpang sudah mendapatkan kode bayar agar segera melakukan pembayaran dalam waktu 60 menit. “Karena jika tidak maka tiket yang ia pesan akan terjual kembali,” tutur Edi.