REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest menyambut positif survei terbaru Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research yang menunjukkan elektabilitas partai melejit hinga ke angka 4,1 persen. Hasil survei itu menambah keyakinan PSI untuk lolos ke parlemen.
"Kami bersyukur dengan pencapaian ini. Ini membuktikan bahwa optimisme serta kerja keras PSI membuahkan hasil," ujar Rian Ernest saat dihubungi Republika, Sabtu (23/2).
Dengan adanya hasil survei tersebut, Ernest mengatakan, PSI dapat mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) sebesar empat persen dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. "Tentu saja kami akan bekerja lebih keras ke depannya untuk mengamankan posisi ke Senayan," ujar dia.
Ia pun mengimbau kepada seluruh caleg PSI agar langsung terjun ke masyarakat untuk mendengar keluh kesah dari masyarakat. Sebab, ia ingin publik mengetahui visi, misi, dan program PSI dari calegnya langsung.
"Terus blusukan bagi para caleg, sambil paparkan pencapaian dan program Pak Jokowi ke depannya," ujar Rian Ernest.
Ernest percaya kampanye door to door bisa menjadi kunci untuk mendapatkan hati rakyat. Selain itu, ia mengatakan, kampanye jenis itu dapat menjadi sarana mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat.
Derdasarkan survei dari indEX Research, PSI menjadi salah satu partai yang elektabilitasnya mengalami kenaikan yang signifikan. Lewat survei itu, elektabilitas partai tersebut mencapai angka 4,1 persen.
Survei indEX Research dilakukan pada 11-15 Februari 2019, dengan jumlah responden 1.200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni mengatakan, keseriusan kader-kadernya dalam membangun awareness kepada publik, menjadi salah satu yang meningkatkan elektabilitas PSI. Fakktor yang diduga berkontribusi pada peningkatan elektabilitas PSI adalah ketegasan sikap parpol tersebut soal pendirian rumah ibadah.
"Selama bertahun-tahun isu kebebasan beragama menjadi sorotan publik, di antara partai-partai nasionalis hanya PSI yang paling jelas sikapnya terhadap deregulasi rumah ibadah," ujar Vivin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika