Jumat 22 Feb 2019 06:32 WIB

Munajat 212 Sempat Ricuh, Martak: Semua Berjalan Lancar

Munajat 212 digelar Kamis malam di Lapangan Monas, Jakarta.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andri Saubani
Senandung Sholawat dan Dzikir 212. Peserta acara Senandung Sholawat dan Dzikir Nasional, serta Do’a untuk Keselamatan Bangsa yang digelar MUI Provinsi DKI Jakarta, membaca Yasin bersama setelah melakukan sholat magrib berjamaah di lapangan monumen nasional (Monas). Kamis (21/2).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Senandung Sholawat dan Dzikir 212. Peserta acara Senandung Sholawat dan Dzikir Nasional, serta Do’a untuk Keselamatan Bangsa yang digelar MUI Provinsi DKI Jakarta, membaca Yasin bersama setelah melakukan sholat magrib berjamaah di lapangan monumen nasional (Monas). Kamis (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak turut menghadiri agenda Munajat 212 yang diselenggarakan di Monas, Jakarta pada Kamis (21/2). Menurutnya, agenda tersebut berjalan dengan lancar dan sudah dipersiapkan dengan matang.

"Alhamdulillah dari sejak persiapan mulai dari menyusun agenda, rapat persiapan hingga acara terselenggara berjalan dengan baik dengan lancar semuanya dengan berkah," ujarnya kepada Republika, Kamis (21/2).

Namun berdasarkan pantauan Republika, acara sempat diwarnai dengan kericuhan di area VIP yang dijaga ketat oleh Front Pembela Islam (FPI) berseragam putih-putih. Kericuhan tersebut dipicu karena ulah dua orang yang diduga pencopet beraksi pada saat acara berlangsung.

Keduanya, kemudian dibawa FPI menuju tenda, sejumlah wartawan sempat mencoba mendekati kerumunan untuk merekam kericuhan tersebut. Namun, dua wartawan yang merekam kejadian, mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan.

Yang satu, didorong-dorong dan ditarik agar menjauh dari lokasi. Sedangkan satunya lagi yang diketahui merupakan wartawan disalah satu media online kehilangan ponsel di tengah kerumunan.

Saat Republika mencoba mengorek informasi degan mewawancarai sejumlah orang di sekitar dan juga beberapa FPI yang telah kembali bertugas di area VIP. Mereka memilih untuk tutup mulut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement