Kamis 21 Feb 2019 23:26 WIB

Kasus Pemerkosaan Cukup Tinggi di Sumsel

Selama 2018, tercatat ada 79 kasus perkosaan dan kekerasan seksual lainnya.

Kasus pemerkosaan (ilustrasi)
Foto: wonderslist.com
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANHG -- Pusat Pembelaan Hak-hak Perempuan "Women's Crisis Centre" Palembang menyatakan kasus pemerkosaan di wilayah Provinsi Sumatra Selatan tergolong cukup tinggi. "Berdasarkan tindak kejahatan yang ditangani pihak kepolisian, selama 2019 ini terdapat tiga kasus pemerkosaan, dengan dua korban di antaranya dibunuh pelaku untuk menghilangkan jejak," kata Direktur Eksekutif Women's Crisis Centre (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi, di Palembang, Kamis (21/2).

Selama dua bulan ini terjadi kasus kejahatan terhadap perempuan. Pertama kasus pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran jenazah seorang janda serta kasus perampokan, pemerkosaan, dan pembunuhan mahasiswi di wilayah Kabupaten Muaraenim. Kemudian kasus terbaru, perampokan dan pemerkosaan terhadap Yl (27) seorang bidan di Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Selasa (19/2) malam.

Sedangkan berdasarkan data dari kasus tindak kekerasan/kejahatan terhadap perempuan yang ditangani WCC Palembang selama tahun 2018, tercatat ada 79 kasus perkosaan dan kekerasan seksual lainnya di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

"Kasus pemerkosaan tersebut merupakan bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan terbanyak sepanjang tahun lalu. Dan ini menjadi perhatian kami pada 2019 ini untuk menggalakkan berbagai kegiatan yang dapat meminimalkan permasalahan yang menimpa kaum perempuan itu," ujarnya pula.

Melihat tingginya kasus pemerkosaan di daerah ini, pihaknya meminta kepada jajaran Polda Sumsel untuk menangani kasus pemerkosaan secara serius. Juga menjerat pelakunya dengan hukuman seberat-beratnya untuk memberikan efek jera.

"Dengan tindakan tegas dan hukman berat diharapkan dapat meminimalkan kasus pemerkosaan dan tindak kejahatan terhadap perempuan lainnya," kata Direktur WCC Palembang itu lagi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement