Rabu 20 Feb 2019 23:11 WIB

PKS Yakin Sandiaga Junjung Kesantunan Saat Debat

Sandi menyadari kompetitornya adalah ulama besar

Rep: Ali Mansur/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon Wakil Presiden 02, Sandiaga Uno
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Calon Wakil Presiden 02, Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyuddin menegaskan bahwa calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno berkomitmen untuk menjunjung kesantunan dalam berdebat. Apalagi kompetitornya adalah seorang ulama besar Nadhlatul Ulama (NU), KH Ma'ruf Amin. 

Maka dengan demikian, kata Suhud, dapat dipastikan Sandiaga tetap akan santun kepada Ma'ruf seperti biasanya, meski di arena debat. Pada debat perdana beberapa waktu lalu, Sandiaga menghormati Ma'ruf Amin dengan mencium tangannya usai debat. "Pak Sandi tentu akan menjunjung tinggi akhlaqul karimah dalam debat mendatang," ujar Suhud saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (20/2).

Baca Juga

Kemudian terkait usulan Sandiaga kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meniadakan pertanyaan dari para panelis saat debat pemilihan presiden selanjutnya. Pertanyaan panelis dianggap tidak bisa dipahami oleh masyarakat bawah. Suhud menilai usulan tersebut, Sandiaga ingin menjadikan debat ini berkualitas.

"Pak Sandi ingin debat ketiga semakin berkualitas, agar masyarakat lebih bisa memahami visi-misi capres dan sekaligus sebagai media pendidikan politik bagi rakyat," jelasnya.

Selain itu Sandiaga juga berharap agar tidak terulang lagi serangan terhadap pribadi dalam debat-debat selanjutnya. Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 dianggap melakukan serangan terhadap pribadi calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto pada debat kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2) kemarin.

Selanjutnya untuk materi debat ketiga sudah dipersiapkan. Sebab tema-tema yang akan menjadi topik debat ketiga sudah diluar kepala Sandiaga. "Kami kira tema terkait pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan sosial budaya sudah menjadi keseharian Pak Sandi selama ia melakukan kampanye ke masyarakat," tutup Suhud. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement