REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--- Belajar tak melulu harus di kelas, namun juga bisa dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat menarik yang bisa menambah wawasan. Inilah yang dilakukan SMP Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat Solo. Para siswa diajak untuk mengikuti kegiatan Edutrip selama empat hari mulai 19-22 Februari di Malaysia dan Singapura.
Kegiatan itu diikuti sebanyak 90 siswa, mereka antusias dengan didampingi para guru. Humas SMP Muhammadiyah PK Kota Barat Solo, Aryanto mengatakan dalam kegiatan Edutrip tersebut para siswa berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Malaysia dan Singapura yakni Sekolah Menengah Kebangsaan Agama Maahad Hamidiah, Malaysia dan Madrasah Al Arabiah Al Islamiah, Singapura.
Di dua sekolah tersebut para siswa diajak untuk mengenal kultur sekolah, berinteraksi antar siswa, hingga mengamati kegiatan-kegiatan belajar di sana. Para siswa Muhammad PK Kota Barat Solo pun tak canggung menampilkan budaya lokal berupa tarian tradisi dan pencak silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah kepada siswa di dua sekolah tersebut.
“Kita juga berharap performance para siswa tersebut semakin menambah rasa bangga mereka terhadap budaya Indonesia,” kata Aryanto dalam rilis yang diterima Republika.co.id Rabu (20/2).
Selain sekolah-sekolah terbaik di luar negeri yang dikunjungi, siswa juga mengunjungi beberapa destinasi objek wisata di Malaysia seperti Batu Caves, Cable Car Genting Highland, dan belanja di Sungai Wang.
Objek wisata di Singapura yang dikunjungi antara lain Merlion Park, Garden by The Bay, dan Universal Studio Singapura.
Terdapat pula perusahaan air minum, New Water di Singapura yang menjadi tempat belajar para siswa. Di sana siswa belajar tentang cara mengelola air untuk memenuhi kebutuhan air minum warga Singapura.
Aryanto menjelaskan tujuan diselenggarakan edutrip untuk menambah wawasan global internasional para siswa, belajar di sekolah-sekolah terbaik di Malaysia dan Singapura, dan mengenal inovasi-inovasi kemajuan di dua negara tersebut.
“Perjalanan edutrip ini memberikan pengalaman yang berharga bagi para siswa, karena mereka bisa melihat dan mengalami secara langsung bagaimana kultur ketertiban, kedisiplinan, dan kemajuan di Singapura dan Malaysia. Mereka juga bisa berinteraksi langsung dengan para siswa di dua sekolah yang dikunjungi,” ujar Aryanto.
Aryanto mengatakan pengalaman dan nilai-nilai positif terhadap kultur kemajuan di dua negara tersebut akan disusun menjadi sebuah laporan karya tulis siswa. Nantinya laporan itu akan dipresentasikan kepada siswa lain. Hal itu diharapkan terjadi sharing pengetahuan dan wawasan untuk pengembangan diri masing-masing siswa.