Kamis 21 Feb 2019 03:18 WIB

TKN: Tak Ada Salahnya Maruf Gunakan Istilah Arab Saat Debat

Debat ketiga antarcawapres akan digelar pada 17 Maret 2019.

Rep: Arif Satrio Nugroho, Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin tiba untuk menonton debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin tiba untuk menonton debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf menyebut adanya kemungkinan cawapres 01 Ma'ruf Amin kembali melontarkan ayat maupun istilah dalam Bahasa Arab di debat ketiga. TKN menilai hal ini sah-sah saja dilakukan.

Wakil Ketua TKN Johnny G. Plate menuturkan, Ma'ruf sebagai pemimpin wajar saja mengucapkan istilah Arab sebagai lingua franca atau sisipan istilah asing yang menunjukkan banyaknya wawasan. "Apabila ada selipan atau kutipan-kutipan yang terkait dengan bahasa jangan sampai disalahterjemahkan, maka tidak ada salahnya juga," ujar Plate di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Rabu (20/2).

Plate mengatakan, dalam debat, maka kerap kali Ma'ruf perlu menggunakan istilah Arab dalam terminologi tertentu. Penggunaan istilah Arab, kata Plate agar tidak muncul multitafsir.

"Kalau menggunakan bahasa Indonesia untuk satu terminologi yang bisa disalahtafsirkan lebih baik menggunakan terminologi asli yang sudah dipahami oleh umum," ujar Plate.

Terkait materi debat sendiri, Plate menegaskan, TKN tidak memiliki keraguan bahwa Maruf akan tampil maksimal. Pasalnya, TKN mengklaim, tema debat cawapres pada 17 Maret 2019 mendatang adalah keahlian Ma'ruf.

"Kalau topiknya terkait dengan kesra, topiknya terkait dengan pendidikan, topik terkait dengan kesehatan, jagoannya itu Profesor Doktor Kiai Haji Maruf Amin," kata Plate

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan, bahwa Sandiaga tidak akan tampil menyerang, melainkan akan lebih argumentatif. "Apa pun yang kita sampaikan itu adalah pandangan kita dan kalau ada pandangan pihak seberang yang kita tidak setujui pasti akan kita argumentasikan tetapi tentu dengan etika, menjujung etika dan sangat santun, apalagi kita melihat yang bersangkutan adalah seorang ulama," kata Eddy di Jalan Daksa I, Jakarta, Rabu (20/2).

Kendati demikian bukan berarti Sandiaga akan tampil sungkan menghadapi ketua MUI nonaktif tersebut. Sandiaga akan tetap argumentatif dengan tetap menghormati ulama.

"Jadi PAN sangat menghormati ulama begitu juga partai partai pengusung Prabowo-Sandi," ujar Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tersebut.

Sebelumnya hal senada juga disampaikan Jubir BPN  Suhud Alynudin. Menurutnya Sandiaga tidak akan tampil menyerang dan akan tetap menjunjung tinggi prinsip Akhlaqul Karimah.

"Apalagi berhadapan dengan tokoh ulama panutan umat," kata Suhud kepada Republika, Selasa (19/2).

Menurut politikus PKS itu, Sandiaga hanya akan fokus pada penyampaian visi dan misi. Meskipun, Prabowo dianggap telah mendapat serangan oleh kubu 01 di dua debat sebelumnya, serangan tersebut menurutnya hanya memperlihatkan bahwa kubu 01 memiliki substansi yang dapat disampaikan kepada publik.

"Bagi kami acara debat merupakan media pendidikan politik dan demokrasi bagi rakyat; Kesempatan bagi capres-cawapres menjelaskan visi, misi dan program serta sikap dan perilaku elit politik di hadapan publik," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement