REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan jalur moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) harus diperpanjang minimal 200 kilometer. Dengan diperpanjang jalurnya, harapannya transportasi umum di DKI Jakarta tersebut dapat tepat guna.
"Ya karena semuanya sudah baik, tinggal kita memutuskan untuk harus lebih panjang lagi dan semua setuju minimal harus 200 kilometer dalam satu tahun," kata Wapres JK usai mencoba MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus di Jakarta, Rabu (20/2).
Proyek pembangunan MRT di DKI Jakarta rencananya akan dilakukan dalam tiga tahap. Fase pertama, yakni rute Bundaran HI - Lebak Bulus, dibangun sepanjang 15,7 Kilometer dengan 13 stasiun.
Sementara itu, fase kedua akan dibangun sepanjang 8,1 km untuk rute Bundaran HI - Kampung Bandan dan fase ketiga sepanjang 87 km untuk jurusan Balaraja - Cikarang.
"Kita apresiasi bahwa ini bisa dibangun pada sekarang ini. Tapi jangan lupa, ini baru 16 kilometer, kita butuh minimal 200 kilometer, baru semua warga Jakarta dapat terjamin sistem transportasinya," kata JK.
Sebelum menguji coba, Wapres meninjau perkembangan pembangunan Stasiun MRT Pintu Bundaran HI. Wapres JK, yang turut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, berangkat menaiki gerbong MRT dari Stasiun Bundaran HI pukul 10.34 WIB melalui Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora dan terakhir di Lebak Bulus.
Usai meninjau di stasiun akhir Lebak Bulus, Wapres JK bersama rombongan kembali lagi menggunakan MRT menuju Stasiun Bundaran HI. Perjalanan MRT yang ditempuh Wapres memakan waktu sekitar 30 menit sekali jalan, tanpa berhenti di setiap stasiun.