REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Produksi perikanan budidaya diklaim tumbuh rata-rata 3,36 persen selama empat tahun terakhir yaitu 2015-2018.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto, mengatakan hingga triwulan III 2018 produksi perikanan budidaya mencapai 13,17 juta ton meningkat 4,37 persen dibanding produksi periode yang sama 2017 sebesar 12,61 juta ton.
Selain itu, kata dia, angka sementara produksi ikan hias 2018 tercatat sebanyak 1,42 miliar, di mana produksi dalam empat tahun terakhir rata-rata tumbuh sebesar 3,35 persen
“Peningkatan signifikan untuk komoditas nila sebesar 14 persen dan lele 43 persen,” kata dia dalam keterangan persnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (20/2).
Di sisi lain, kata dia, dukungan konkret yang langsung menyentuh pembudidaya ikan juga telah berdampak positif terhadap perbaikan struktur ekonomi pembudidaya ikan.
Indikator keberhasilan tersebut, yakni pencapaian nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) selama empat tahun terakhir (2014-2018) yang tumbuh rata-rata pertahun sebesar 0,38 persen.
Pada 2018 angka NTPi tercatat sebesar 100.8 atau naik sebesar 1,74 persen dibanding 2017 yang mencapai 99,08.
Kinerja lainnya, yakni peningkatan nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPi) sepanjang 2014 - 2018 yang tumbuh sebesar 1,7 persen. Tahun 2018 NTUPi mencapai angka 113,26 atau tumbuh 2,75 persen dibanding tahun 2017 yang mencapai 110,23.
Ia juga menyebut, berbagai program prioritas tersebut di antaranya program gerakan pakan mandiri (Gerpari) yang telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan efisiensi produksi budidaya dan nilai tambah keuntungan usaha.