Rabu 20 Feb 2019 04:13 WIB

BPN Heran Jokowi Bangun Jalan Desa Sejauh Lima Putaran Bumi

BPN mengoreksi data-data yang disajikan Jokowi saat debat capres.

Rep: Ali Mansur, Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) menyampaikan pendapatnya saat mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) menyampaikan pendapatnya saat mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso mengaku heran sekaligus terkejut saat calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim membangun 191 ribu kilometer jalan desa. Klaim itu disampaikan calon presiden nomor urut 01 saat debat kedua pemilihan presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/2) lalu.

Menurut Priyo, jelas hal ini tidak mungkin dilakukan dalam kurun waktu hanya empat tahun atau hanya pada masa Jokowi berkuasa. Itu artinya, Jokowi mengaku sudah membangun jalan desa sepanjang lima kali putaran bumi.

"Kami justru melihat beberapa data yang disampaikan banyak data-data yang disampaikan oleh Pak Jokowi invalid," ujar Priyo Budi Santoso saat diskusi di Media Prabowo-Sandiaga, Jakarta Selatan, Selasa (19/2).

Priyo menyatakan tidak hanya BPN, bahkan, masyarakat yang mendengarkan debat tersebut juga pasti bertanya mengenai data-data yang disampaikan Jokowi. "Setelah kita cek, sebenarnya angka tersebut dari mana? Angka tersebut mungkin merupakan akumulasi dari jalan desa dibangun Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Mega, hingga SBY. Kalau dia begitu. Jadi bagaimana peran-peran presiden lainnya?" Priyo heran.

Untuk itu, mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut meminta Jokowi atau pihak pendukungnya meluruskan mengenai klaim atau pengakuan Jokowi soal capaian yang tidak sesuai fakta. Sebenarnya, kata Priyo, pihaknya juga menghormati pencapaian-pencapaian yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo asalkan sesuai dengan fakta.

"Ini mohon berkenan untuk bisa diluruskan. Supaya clear, karena kita menghormati capaian itu asalkan berdasarkan data-data yang valid mengenai masalah ini," tutup Sekjen Partai Berkarya tersebut.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin angkat bicara terkait klarifikasi kesalahan data yang disampaikan calon presiden (capres) pejawat dalam debat kedua, Ahad (17/2) lalu. TKN meminta masyarakat untuk memaklumi hal tersebut.

"Pemimpin itu harus berkata jujur dan benar. Dia menyatakan ada kesalahan, ya dikoreksi. Itu manusiawi saja menurut saya," kata Juru Bicara TKN Zuhairi  Misrawi di Jakarta, Selasa (19/2).

Zuhairi mengatakan, data-data yang disampaikan Jokowi sebenarnya sudah mendekati kebenaran meskipun ada kesalahan. Dia mencontohkan, misalnya dalam konteks kebakaran hutan di mana Jokowi mampu secara signifikan menurunkan angka kebakaran.

Zuhairi mnegatakan, perubahan signifikan di berbagai sektor tidak semudah membalikkan telapak tangan. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini melanjutkan, Jokowi saat ini tengah melakukan berbagai terobosan untuk mewujudkan perubahan.

"Itu saya kira bukan hanya wacana, tapi publik betul-betul merasakan dari apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement