REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) tiba di India, Selasa (19/2) setelah sebelumnya mengunjungi Pakistan. Menurut Business Today, meski MBS berada di Pakistan pada Ahad, ia harus pulang dahulu ke Saudi lalu terbang ke India pada Selasa. Alasannya, India keberatan jika MBS langsung terbang dari Islamabad ke India.
MBS dijadwalkan menghadiri sambutan resmi pada Rabu (20/2) di Rashtrapati Bhavan. Pada hari yang sama, ia dijadwalkan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden India Ram Nath Kovind.
Selama kunjungan MBS ini, India diyakini akan mengangkat isu terorisme yang didukung Pakistan. Sebelumnya, saat berada di Islamabad MBS sudah menyatakan akan berupaya menurunkan ketegangan India dan Pakistan.
Dalam kunjungannya ke New Delhi, dia diperkirakan akan turut membahas ketegangan baru-baru ini antara India dan Pakistan akibat serangan bom bunuh diri di wilayah yang dipersengketakan kedua negara, yakni Kashmir. Sebanyak 44 personel militer India tewas dalam insiden tersebut.
Sementara Business Today menyebutkan, India dan Saudi akan menandatangani lima kesepakatan. Lima kesepakatan itu meliputi investasi, pariwisata, perumahan, informatika, dan penyiaran.
"Kami yakin bahwa kunjungan ini akan membuka babak bari dalam hubungan bilateral India dan Saudi," kata TS Tirumurti, pejabat di Kementerian Luar Negeri.
Selain membahas terorisme, MBS dan Pemerintah India akan membahas keamanan pangan, infrastruktur, dan energi terbarukan. Saudi adalah mitra ekonomi India nomor empat terbesar. Perdagangan bilateral keduanya nyaris mencapai 28 miliar dolar AS.
Saudi juga pilar penting dalam keamanan energi India. Pangsa pasar minyak mentah Saudi di India sebesar 17 persen dan 32 persen gas alam cair India berasal dari Saudi.
"Kami berharap agar dapat mentranspormasi hubungan yang semula antara penjual dan pembeli dalam bidang energi menjadi kemitraan berskala luas," kata Tirumurti.
Pangeran MBS memang sedang melakukan tur Asia. Pada Ahad, dia berada di Pakistan dan bertemu Perdana Menteri Imran Khan serta Presiden Arif Alvi.
Pangeran MBS telah menandatangani kesepakatan kerja sama dan investasi senilai 20 miliar dolar AS dengan Pakistan. Kesepakatan tersebut termasuk rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di kota pelabuhan Gwadar.
Dari India, MBS akan bertolak ke Cina. Di Beijing, dia akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan pejabat Cina lainnya. Pada Maret 2017, Raja Salman bin Abdulaziz telah mengunjungi Cina. Kala itu, Raja Salman dan Xi Jinping menandatangani kesepakatan kerja sama senilai 65 miliar dolar AS.
Kesepakatan kerja sama itu meliputi sejumlah sektor, mulai dari energi hingga ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kunjungan Raja Salman tersebut, Saudi Basic Industries Corp dan Sinopec sepakat mengembangkan proyek-proyek petrokimia di Cina dan Saudi. Sinopec dan SABIC adalah perusahaan petrokimia terbesar di dunia yang bersama-sama mengoperasikan kilang di Tianjin.