Rabu 20 Feb 2019 06:09 WIB

KH Maruf Ingin Santun, Sandi Jaga Akhlak Karimah

KH Ma'ruf mengajak saling respek, Sandiag Uno tidak ingin menyerang.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Dian Fath Risalah/ Red: Elba Damhuri
Debat capres-cawapres (Ilustrasi)
Foto:

Debat cawapres tak perlu pertanyaan

Terkait keputusan evaluasi debat, Hasyim Asy'ari menambahkan bahwa keputusan akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Johnny G Plate, mengatakan, pihaknya siap dengan usulan bahwa debat selanjutnya tidak perlu ada pertanyaan dari panelis.

Sekjen Partai Nasdem tersebut mengatakan, baik Jokowi maupun Kiai Ma'ruf, siap dengan perubahan format debat yang diusulkan lawan politiknya. "Kami dari TKN apa saja, ini siap setiap saat, setiap saat siap untuk bertarung dengan gagasan, dengan program," ujar Johnny di Posko TKN, Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara itu, pihak BPN sedianya tak hanya mengusulkan panelis ditiadakan dalam debat selanjutnya. Jubir BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiade mengatakan, pihaknya juga mengusulkan sesi video dihapus pada debat ketiga.

Hal itu, menurut dia, agar durasi debat menjadi lebih efektif. Sedangkan, peniadaan pertanyaan panelis, menurut pihaknya, tak efektif dan rawan disalahtafsirkan. Pihak BPN juga mengusulkan jumlah penonton di dalam lokasi debat dibatasi 50 orang saja.

Sebelumnya, pihak KPU telah menolak peniadaan pertanyaan panelis. Komisioner KPU Ilham Saputra menilai, partisipasi panelis dan moderator dalam debat kedua pilpres pada Ahad (17/2) sudah baik. Ia juga mengatakan, panelis tidak bisa ditiadakan dalam debat karena sudah tercantum dalam regulasi KPU bahwa soal-soal pada debat disusun oleh panelis.

Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Suhud Alynudin, menjanjikan Sandiaga tidak akan tampil menyerang dan akan tetap menjunjung tinggi prinsip akhlakul karimah pada debat ketiga nanti. "Apalagi, berhadapan dengan tokoh ulama panutan umat," kata Suhud, kemarin

Menurut politikus PKS itu, Sandiaga hanya akan fokus pada penyampaian visi dan misi. "Bagi kami acara debat merupakan media pendidikan politik dan demokrasi bagi rakyat; kesempatan bagi capres/cawapres menjelaskan visi, misi, dan program serta sikap dan perilaku elite politik di hadapan publik," ujar dia.

(febrianto adi saputra, ed: fitriyan zamzami)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement