REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengatakan akan menggelar evaluasi resmi pelaksanaan debat kedua pilpres pada Rabu (20/1). Peran moderator dan pendukung capres-cawapres akan jadi beberapa poin yang dibahas dalam evaluasi.
"Kami sudah membuat jadwal untuk melakukan evaluasi pada Rabu pagi, bersama teman-teman media penyelenggara debat kedua dan tim kampanye masing-masing paslon capres-cawapres," ujar Arief kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).
Selain itu, media penyelenggara debat ketiga juga akan ikut menghadiri evaluasi. Tujuannya agar mereka mengetahui hasil evaluasi debat kedua sehingga bisa melaksanakan debat ketiga dengan lebih baik.
Sementara itu, pada Selasa siang, dua moderator debat kedua sudah memberikan catatan untuk KPU. Menurut Arief, keduanya tidak bisa hadir dalam evaluasi pada Rabu, sehingga memberikan evaluasi lebih awal.
Beberapa catatan dari moderator sudah dirangkum dan akan dibahas pada Rabu. "Mulai dari persiapannya sampai pelaksanaan debatnya. Beberapa catatan termasuk masukan-masukan publik sudah saya diskusikan. Misalnya kapan sih moderator menerima pertanyaan dari panelis, suapaya jangan lagi ada pertanyataan kok soalnya bocor, moderator bisa menjelaskan kapan dia menerima pertanyaan itu, dalam bentuk apa, kemudian menyikapinya bagaimana," jelas dia.
Sementara itu, Komisioner KPU, Ilham Saputra, mengatakan pendukung masing-masing capres juga akan menjadi bahan evaluasi pada Rabu. Dia mengakui ada sejumlah masukan terkait para pendukung yang masuk ke area debat terlalu ramai.
Sehingga, KPU mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah pendukung yang masuk arena debat. Di samping itu, barang bawaan pendukung juga menjadi evaluasi KPU.
Menurut Ilham, KPU pun mempertimbangkan agar para pendukung yang masuk arena debat digeledah terlebih dulu. Tujuannya agar tidak bisa membawa barang-barang dilarang.
Hal ini dikatakannya menanggapi sejumlah informasi yang menyebut ada pendukung salah satu capres membawa alat pengeras suara berupa toa ke dalam arena debat. "Itu akan jadi masukan. Kami catat dan kami evaluasi," katanya.