Selasa 19 Feb 2019 19:45 WIB

Hadapi Kiai Maruf, Sandi akan Junjung Akhlaqul Kharimah

Kiai Ma'ruf meminta Sandi tak sungkan menghadapinya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Debat capres-cawapres (Ilustrasi).
Foto: Dok Republika.co.id
Debat capres-cawapres (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Suhud Alynudin, menanggapi pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin yang meminta cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno tidak sungkan menghadapi dirinya di debat kedua pada 17 Maret mendatang. Menurutnya, Sandiaga tidak akan tampil menyerang dan akan tetap menjunjung tinggi prinsip Akhlaqul Karimah.

"Apalagi, berhadapan dengan tokoh ulama panutan umat," kata Suhud, Selasa (19/2).

Baca Juga

Menurut politikus PKS itu, Sandiaga hanya akan fokus pada penyampaian visi dan misi. Meskipun Prabowo dianggap telah mendapat serangan oleh kubu 01 di dua debat sebelumnya, serangan tersebut, menurutnya, hanya memperlihatkan bahwa kubu 01 memiliki substansi yang dapat disampaikan kepada publik.

"Bagi kami acara debat merupakan media pendidikan politik dan demokrasi bagi rakyat. Kesempatan bagi capres/cawapres menjelaskan visi, misi, dan program serta sikap dan perilaku elite politik di hadapan publik," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa BPN menargetkan, meyakinkan pemilih galau (swing voters) untuk menjatuhkan pilihan kepada kubu 02. Oleh karena itu, ia mengaku tidak khawatir terhadap segala bentuk serangan yang akan dilayangkan kubu 01.

"Serangan kepada personal melanggar aturan debat," ujarnya. 

Sebelumnya, cawapres Ma'ruf Amin meminta cawapres Sandiaga Uno untuk tampil penuh dalam debat ketiga nanti. Ma'ruf mengatakan, Sandiaga tidak perlu sungkan untuk menghadapi kiai seperti dirinya.

"Yang penting laksanakan dengan santun, sopan. Bukan hanya Pak Sandi ke saya, saya juga yang tua ke yang muda harus saling menghormati," kata Ma'ruf Amin di Jakarta, Selasa (19/2).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement