REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sukses menggelar Diplomacy Festival (DiploFest) di empat kota besar, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Padang, Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) bersiap mengulang kesuksesan itu di rangkaian DiploFest berikutnya yang akan diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 22-23 Februari mendatang.
DiploFest yang telah dilaksanakan sejak Oktober tahun lalu di Yogyakarta dan akan diakhiri pada Maret 2019 di Jakarta merupakan upaya untuk memperkenalkan diplomasi Indonesia kepada masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa, pelajar, dan para pemuda sebagai generasi penerus pelaku diplomasi di masa mendatang.
"DiploFest digelar agar masyarakat bisa tahu capaian-capaian politik luar negeri kita dan memahami bahwa kepentingan masyarakat sangat dipertimbangkan dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia," kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dalam DiploFest yang digelar di Universitas Padjadjaran, Bandung, 19 Desember lalu.
Kegiatan yang digagas Kemenlu ini digelar selama dua hari dengan menghadirkan beragam kegiatan menarik. Pada hari pertama DiploFest di Kota Anging Mamiri yakni Jumat (22/2), akan digelar rangkaian kuliah umum di sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Islam Makassar, Universitas Fajar, dan Universitas Kristen Indonesia Paulus.
Suasana Diplofest di salah satu kampus.
Dalam kuliah umum yang menampilkan pembicara para pejabat eselon 1 Kemenlu ini, peserta akan mendapatkan materi-materi berbobot terkait diplomasi Indonesia dan kerja sama internasional. “Kita juga harus memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh para diplomat Indonesia untuk pemberdayaan mahasiswa sebagai generasi penerus,” kata Menlu.
Pada hari kedua, DiploFest menghadirkan kegiatan-kegiatan yang tak kalah menarik. Ragam kegiatan itu menjadi kesempatan berharga bagi peserta untuk menyelami dan lebih memahami diplomasi Indonesia.
Adapun ragam kegiatan itu di antaranya talkshow yang menampilkan Menlu sebagai pembicara, simulasi sidang PBB, pameran beasiswa mancanegara, simulasi tes IELTS/TOEFL, gastro diplomacy, galeri capaian diplomasi, pelatihan keprotokolan dan berbicara di depan publik.
Selain itu, pengunjung juga dimanjakan oleh ragam penampilan di panggung hiburan. Pada DiploFest di Makassar nanti, pengunjung dapat menikmati penampilan penyanyi dan musisi ternama Tanah Air yakni Vidi Aldiano, Endah n Rhesa, dan Gamaliel Audrey Cantika (GAC).
''Jadi nanti akan terdapat kegiatan seperti simulasi tes bahasa Inggris, lalu debat di United Nation Security Council karena sekarang banyak sekali anak muda yang ikut debat-debat internasional dalam berbagai isu," kata Menlu.
Karena itu, menurut dia, generasi muda perlu memahami lebih dalam mengenai diplomasi. Terutama, bagi yang tertarik dan menggeluti dunia pendidikan terkait diplomasi agar dapat menjadi modal untuk keberhasilan diplomasi Indonesia di masa depan.
Sementara, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu, Cecep Herawan berharap, masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, sebagai aset diplomasi bangsa dapat mengetahui upaya-upaya yang sudah dilakukan Kemenlu dalam melindungi, menyejahterakan, dan mencerdaskan bangsa, serta berpartisipasi aktif menjaga perdamaian dunia.
“Kami juga berharap generasi muda dapat hadir dalam acara ini agar dapat turut aktif dalam berbagai kegiatan diplomasi,” ujar dia melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (19/2).
Selain DiploFest, Kemenlu juga memiliki kegiatan diplomasi lain yang melibatkan generasi muda sebagai fokus utama, antara lain Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI), Outstanding Youth for the World (OYTW), dan Bali Democracy Students Conference (BDSC).
Cecep menegaskan, sangat penting bagi generasi muda untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Tak terkecuali DiploFest di Makassar yang akan digelar di Celebes Convention Center, 23 Februari mendatang. “Melalui perhelatan ini diharapkan generasi muda mendapatkan pengetahuan lebih banyak mengenai diplomasi,” ujarnya.